Mohon tunggu...
Johanis Malingkas
Johanis Malingkas Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Menulis dengan optimis

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Bumi Makin Panas

18 April 2015   19:53 Diperbarui: 30 Januari 2020   22:29 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14293671121023169356

[caption id="attachment_411004" align="aligncenter" width="620" caption="Ilustrasi/Kompas.com"][/caption] Masalah lingkungan hidup global menjadi perhatian serius para pemerhati se jagad. Isu lingkungan yang mencuat adalah pemanasan global yang diakibatkan bocornya lapisan ozon di atmosfir. Bocornya ini karena pembakaran fosil, efek rumah kaca dan lain lain.  Ini yang menyebabkan bumi katulistiwa semakin terasa panas dan dampak negatif lainnya adalah pencairan es di kutub utara maupun selatan. Pencairan es ini yang menyebabkan naiknya permukaan air laut dan di sinyalir terjadinya pulau-pulau yang tenggelam termasuk pulau yang ada di Indonesia. Sungguh mengerikan apabila kondisi ini akan berkepanjangan dan tidak ada upaya penyelamatan dan mencari solusi permasalahan lingkungan bagi bumi kita plaent satu-satunya yang memiliki kehidupan di jagad raya. Mau pindah kemana kita? Dan inilah yang menjadi perhatian serius PBB maupun LSM Internasional dan nasional dengan gerakan penyelamatan bumi dan lingkungan global Hari bumi internasional yang diperingati setiap tahun tanggal 22 April dapat dijadikan momentum melakukan aktivitas apapun yang terkait dengan upaya penyelamatan bumi yang makin panas dan semakin rusak oleh ulah manusia sendiri. Peringatan hari Bumi bertujuan untuk meningkatkan kesadaran manusia agar lebih peduli terhadap planet bumi yang di huni nya ini. 

Di Indonesia pada tahun lalu, hari bumi diperingati dengan berbagai cara. Misalnya saja di Nusa Dua, Bali bertepatan dengan hari bumi, Pusat Studi Pembangunan Berkelanjutan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Udayana bekerjasama dengan PT. Jasamarga Bali Tol menanam pohon bakau (mangrove) sekitar 3 ribu batang. Para pengunjung perpustakaan di putar film“Future Weather.” ,diskusi tentang "Diet Kantong Plastik",pemutaran film dan diskusi dokumentasi "Arctic Tale" bersama Kathy Harris, relawan dari Amerika. "Arctic Tale" adalah film mengenai siklus hidup induk Walrus dan beruang kutub beserta anak-anak mereka. Kehidupan kedua binatang tersebut digunakan untuk menggambarkan realitas kehidupan di Kutub Utara yang kian keras akibat perubahan iklim. Sementara pada hari terakhir, ada program DVC bertema "Lives change at your library." Seperti DVC sebelumnya, peserta di perpustakaan pusat ITB bisa mengikuti dan berdiskusi tentang peran perpustakaan saat ini di Amerika, terutama dalam melakukan perubahan. Lain lagi dengan peringatan Hari Bumi di Semarang, civitas akademika Universitas Negeri Semarang memilih tidak mengendarai kendaraan bermotor dan mematikan listrik selama satu jam. Universitas Negeri Semarang (Unnes) menetapkan bebas kendaraan dalam rangka Hari Bumi Sedunia.  

Hari bumi dan lingkungan di Fakultas Geografi merupakan suatu pesta besar untuk bumi yang didalamnya tersaji berbagai wejangan yang disajikan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan BEM KM yang diikuti oleh hampir seluruh masyarakat Fakultas Geografi dan Umum. EGSA (Environmentaly Geography Student Association) sendiri sebagai HMJ memiliki kegiatan untuk menyambut pesta perayaan hari bumi nasional yang diselenggarakan oleh Divisi Pengkajian dan Isu Global (PIG) berupa diskusi bulanaan dan lomba essay serta Divisi Pengabdian Lingkungan dan Masyarakat (PLM) berupa bersih pantai. Output dari kegiatan ini diharapkan agar masyarakat lebih peka terhadap lingkungan serta mengelolanya dengan baik untuk menjaga keberlanjutannya.


Diskusi bulanan dalam perayaan hari bumi nasional mengangkat tema “Aktualisasi Mitigasi dan Adaptasi dalam Upaya Menghadapi Anomali Cuaca di Zamrud Khatulistiwa” pada tanggal 21 Maret 2014, bertempat di Auditorium gedung B Fakultas Geografi UGM. Diskusi ini menghadirkan perwakilan dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) dan Dosen Geografi Bidang Meteorologi, Ibu Emilya Nurjani. Peserta yang hadir mencapai 70 orang dari berbagai program studi dan program pendidikan. Diskusi ini memaparkan peran BMKG dalam memberikan pelayanan kepada instansi maupun masyarakat yang membutuhkan informasi cuaca dalam aktivitasnya. Kemungkinan hujan ekstrem di Indonesia juga dipaparkan oleh BMKG, sehingga memungkinkan dilakukannya mitigasi terhadap bencana banjir. Anomali cuaca yang terjadi di Indonesia serta berbagai penyebabnya dipaparkan pula oleh Ibu Emilya Nurjani, M. Si. Perubahan Iklim dan upaya adaptasi , serta mitigasi bencana meteorologi dijabarkan dan jelaskan pada diskusi bulanan.

Informasi tentang aktivitas peringatan hari bumi diatas walaupun dilaksanakan tahun lalu namun perlu diangkat sebagai bahan pertimbangan yang mungkin dapat dilaksanakan tahun ini di daerah anda.  Topik menarik tentang peringatan Hari Bumi ini dengan berdayakan panas bumi (ROL, 26 Januari 2015). 

Gaylord Nelson memproklamasikan Hari Bumi (Earth Day) pada 22 April 1970. Senator Amerika Serikat tersebut merasa prihatin menyaksikan betapa kotor dan cemarnya bumi, yang diakibatkan manusia. Menjelang peringatan Hari Bumi ke-45, beberapa pakar dan akademisi yang peduli dengan kelestarian bumi melontarkan gagasan tentang panas bumi sebagai energi bersahabat bagi kelestarian bumi. Dengan mengusung tema 'Energi untuk Bumi', mereka berupaya menyuarakan penyelamatan lingkungan.

 Ketua Dewan Kehormatan Perhimpunan Cendekiawan Lingkungan (Perwaku) Emil Salim mengatakan, Hari Bumi bertujuan untuk menggugah kepedulian masyarakat pada lingkungan yang cenderung rusak. "Kerusakan bumi tercermin pada tingkat erosi yang naik, praktis di semua negara. Sungai semakin dangkal dan menimbulkan banjir ketika musim hujan," katanya di Jakarta, Senin (26/1-2015). Simak informasi selanjutnya: Chairman Bimasena Prof Subroto mengatakan, panas bumi merupakan energi bersih yang ramah lingkungan, dan dapat menunjang upaya kelestarian hutan. Organisasinya yang bergerak di bidang energi dan pertambangan menganggap pengolahan panas bumi bukan suatu eksploitasi sumber energi yang mengupas lahan atau mengubah bentang alam. Energi panas bumi, bukan seperti aktivitas pertambangan pada umumnya. "Pemanfaatan panas bumi hanya berupa kegiatan menyuntik bumi, sehingga luasan lahan yang dibutuhkan hanya sedikit," kata Subroto.   Dia mencontohkan, lahan yang tersedia sekitar 10 hektare, maka yang diperlukan hanya 2 hektare, untuk kantor, jalan, generator, dan well plat. Selebihnya, lahan dibiarkan menghijau, bahkan harus dipertahankan untuk tetap rimbun guna mempertahankan jumlah air hujam yang dapat terserap ke tanah. "Ada beberapa keuntungan jika di sekitar hutan berlangsung kegiatan pemanfaatan panas bumi. Pertama, operasi panas bumi merupakan bagian dari objek vital nasional yang dilindungi negara," ujarnya.    

Ketua Perwaku Donny Yoesgiantoro mengemukakan, kegiatan memperingati Hari Bumi nampaknya masih terus disemarakkan kelompok masyarakat dengan berbagai bentuk apresiasinya. "Masih banyak aksi nyata yang dapat ditempuh sehingga kesadaran dan kepedulian menyelamatkan buni yang pernah, dan masih dimiliki semua lapisan masyarakat dapat ditumbuhkembangkan," katanya. 

Nah, memang bumi semakin panas. Apa kegiatan di daerah anda dalam upaya memperingati Hari Bumi? Apakah ada gerakan penanaman pohon mangrove(bakau) di tepi pantai, mengadakan acara diskusi, pemutaran film bertema lingkungan dan pemanasan global, membersihkan sampah di sungai-sungai atau kegiatan penyelamatan bumi dan lingkungan yang sering dilaksanakan setiap tahun di daerah anda? Pada prinsipnya di hari bumi ini kita luangkan waktu sejenak untuk merenung dan membuat gerakan aksi demi kelestarian ekosistem bumi dimana kita berpijak saat ini. Pemerintah, swasta, LSM dan pemerhati lingkungan marilah kita satukan tekad menyelamatkan bumi kita yang semakin panas. 

Selamat memperingati Hari Bumi. 

Salam Kompasiana.

 Manado, 18 April 2015.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun