Mohon tunggu...
Johanes Oenaimnou
Johanes Oenaimnou Mohon Tunggu... Mahasiswa - Atoin Meto

Atoin Meto_Usi Naimnou_Bitali Pembelajar-Pemula. Lulusan Filsafat Teologi Widya Sasana Malang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebahagiaan Semu

13 Mei 2024   15:11 Diperbarui: 13 Mei 2024   15:27 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Baru-baru ini publik dihebohkan dengan sebuah berita yang membuat mata terbelalak dan menyayat hati. Awalanya saya meragukan berita tersebut karena penyampaian informasinya yang tidak jelas dan tidak disertai bukti mendukung. Saya sangat menentang mereka yang menjelekan dan mencemooh kedua pelaku tersebut. Saya menyampaikan pada sebuah postingan di media sosial yang tertuju kepada publik untuk tidak cepat mengambil kesimpulan dan menjatuhkan sanksi sosial kepada kedua pelaku. Saya mengatakan hal itu bukan berarti saya berada di pihak kedua pelaku, tentu saja tidak ada sedikitpun niat saya untuk membela mereka. Hal yang saya ingin publik pahami dan tanamkan dalam diri masing-masing ialah lebih kritis dalam mengonsumsi informasi dan tidak langsung menghakimi apa lagi informasi yang disampaikan tidak begitu jelas. Selain itu, semoga semakin bijaksana dalam mengutarakan opini.

Pesan untuk Kedua Pelaku

Untuk kedua pelaku entah itu laki-laki atau wanita saya ingin mengatakan bahwa sungguh sangat disayangkan Anda berdua sampai melakukan hal tidak senonoh tersebut. Tuhan sendiri telah mengatakan bahwa "Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seseorang dan mengasihi yang lain atau ia akan setia kepada yang seseorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon" (Matius 6:24).

Tuhan telah memperingatkan kita untuk tidak mengabdi kepada dua tuan, lalu mengapa kalian melakukannya? Anda pasti tahu dan bahkan merasakan bahwa ketika mengabdi kepada dua tuan pasti yang satu sangat dicintai sedangkan yang lain tidak. Jika anda mengasihi yang satu maka di satu sisi anda membenci yang lainnya. Jika anda mengabdi kepada dua tuan maka anda hanya akan mengindahkan yang satu dan yang lain akan anda abaikan. Anda akan menyakiti dan membuat goresan yang sangat menyayat hati pihak yang kamu abaikan dan tidak kamu kasihi.

Isi Hati dan Pikiran Anak Terhadap Perbuatan Ibunya

Sungguh, pasti sangat terpukul hati seorang anak melihat ibunya melakukan hal tidak terpuji bersama lelaki lain sedangkan ayahnya berada di dekatnya. Rasa kecewa yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata bahkan air matapun tidak mampu menggambarkan betapa remuknya hati anak. Kesedihan yang akan menjadi goresan tak terlupakan seumur hidupnya karena sosok ibu yang selama ini selalu menjadi tempat ternyaman untuk berkeluh kesah kini berkhianat. Entah kepada siapa lagi dia harus percaya meletakan kepala dan menenangkan hatinya yang gelisah. Kepada siapa lagi dia harus mengadu dan bercerita sedangkan ibu yang menjadi sosok paling ia percaya kini meruntuhkan bahtera kepercayaannya. Hanya tangisan kesendirian yang menemaninya dan ia tidak tahu harus berbuat apa.


Dalam lubuk hatinya ia bertanya-tanya.

Ibu, mengapa?

Mengapa ibu melakukan hal itu?

Mengapa ibu sampai tega menghinati ayah?

Kebahagiaan seperti apa yang ibu cari?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun