Mohon tunggu...
Christo
Christo Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perilaku FOMO

3 Mei 2024   00:14 Diperbarui: 3 Mei 2024   00:35 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: iStock

Di dalam era digital yang besar ini, fenomena Fear of Missing Out (FOMO) telah menjadi semacam perilaku psikologis yang timbul terhadap suatu individu akibat adanya sosial media. FOMO menggambarkan kecemasan/ketakutan seseorang untuk melewatkan suatu hal/momen dari sebuah pengalaman yang sedang terjadi, terutama yang terjadi dalam lingkungan sosial mereka. 

Dengan adanya media sosial yang menampilkan sebuah trend yang akhirnya kemudian trend tersebut menjadi viral, perilaku FOMO inilah yang muncul untuk ikut bagian dari trend yang sedang viral tersebut. Mengikuti trend sekarang yang sedang viral tidak masalah asalkan tidak merugikan diri sendiri. 

Masalah yang dibahas dalam artikel ini adalah mengenai  perilaku FOMO/Fear Of Missing Out. Adalah sebuah fenomena psikologis yang menggambarkan perasaan cemas atau takut seseorang untuk melewatkan pengalaman yang sedang terjadi, terutama yang terkait dengan aktivitas atau peristiwa sosial. 

Di dalam era media sosial yang semakin merajalela saat ini, juga dapat mendorong perilaku FOMO menjadi timbul. Perilaku FOMO ini juga dapat dikatakan merugikan, karena individu cenderung membandingkan kehidupan mereka dengan gambaran yang sempurna/mengikuti trend yang ditampilkan oleh orang lain dalam media sosial.

Ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan peristiwa ini terjadi, seperti : 

  • Media Sosial : 

Platform media sosial seperti Instagram, Facebook, dan TikTok menjadi sumber utama perilaku FOMO. Postingan tentang perjalanan, acara sosial, atau pencapaian lainnya dapat membuat orang lain merasa cemas karena merasa tertinggal atau kurang sukses.

  • Perbandingan Sosial : 

Individu cenderung membandingkan kehidupan mereka dengan kehidupan orang lain, terutama dengan orang-orang di lingkungan sosial mereka. Ketika melihat orang lain melakukan sesuatu yang tampak menyenangkan atau sukses, mereka merasa tekanan untuk ikut serta atau mencapai hal serupa.

  • Tidak dapat memisahkan diri dari media sosial : 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun