Mohon tunggu...
Johan Arifin
Johan Arifin Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Kementerian Agama Kab. Kapuas

Sejenak aku kisahkan tentang diriku padamu, agar kau tau siapa aku, bagaimana hidupku, karena kau tak akan pernah bertanya bagaimana rasanya menjadi aku.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Sayur Daun Putri Malu

13 Agustus 2014   03:11 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:42 1154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain terkenal dengan bermacam kuliner yang unik, kota Kandangan juga terkenal dengan makanan khasnya yaitu Ketupat Kandangan yang nikmat dan kacang jaruk yang gurih di lidah. Bahkan kalau kita memasuki kota Kandangan, maka akan kita temui tugu dengan bentuk dua biji ketupat raksasa sebagai maskot kota kandangan.

Dikesempatan ini aku ingin memperkenalkan kuliner unik dari kampung kelahiranku, yakni sayur daun putri malu. Terdengar aneh bukan ? “daun putri malu kok dikonsumsi”. Namun itulah yang terjadi di kampung kelahiranku yakni di kota Kandangan, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, tepatnya di desa Tanah Bangkang.

Eit....jangan salah sangka dulu, daun putri malu yang satu ini bukanlah tumbuhan putri malu yang biasa kita temui di semak-semak maupun yang tumbuh di pinggir jalan, tapi tumbuhan putri malu yang di kampungku biasa disebut dengan supan-supan (malu-malu) ini tumbuh di air.

Coba amati, ini tumbuhan putri malu yang biasa tumbuh di hutan dan di semak-semak.

[caption id="attachment_318921" align="alignnone" width="630" caption="Dokumentasi Pribadi"][/caption]

[caption id="attachment_318922" align="alignnone" width="630" caption="Dokumentasi Pribadi"]

1407848170477834634
1407848170477834634
[/caption]

Sedangkan di bawah ini tumbuhan putri malu yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Hulu Sungai Selatan.

[caption id="attachment_318923" align="alignnone" width="630" caption="Dokumentasi Pribadi"]

1407848278382426423
1407848278382426423
[/caption]

[caption id="attachment_318924" align="alignnone" width="630" caption="Dokumentasi Pribadi"]

14078483731416251449
14078483731416251449
[/caption]

[caption id="attachment_318925" align="alignnone" width="630" caption="Dokumentasi Pribadi"]

14078484511611835735
14078484511611835735
[/caption]

Serupa tapi tak sama. Dari  poto di atas kita dapat membandingkan, bahwa tumbuhan putri malu yang tumbuh di hutan ataupun di semak-semak, batangnya nampak kurus beruas, dan terdapat duri di setiap batang maupun tangkai daun, sedangkan daunnya sedikit kasar dan terdapat bulu-bulu halus.

Tumbuhan putri malu yang biasa dikonsumsi, karena tumbuhnya di air jadi batangnya hampir sama dengan batang kangkung, yakni beruas dan berongga, sedangkan daunnya licin dan tidak terdapat duri.

Tumbuhan putri malu yang tumbuh di air inilah yang biasa dikonsumsi, supaya tidak penasaran silahkan simak cara mengolahnya.

Bahannya terdiri dari Kaladi (talas), tungkul (bunga pohon pisang yang muda dan belum mekar), pisang minurun (pisang kepok) yang masih muda, semangkok daun supan-supan (putri malu), bawang merah dan bawang putih. Ikan haruan (ikan gabus) ukuran sedang, kalau tidak ada ikan haruan ganti dengan ikan papuyu.

[caption id="attachment_318926" align="alignnone" width="630" caption="Dokumentasi Pribadi"]

14078486151657571029
14078486151657571029
[/caption]

Untuk umbi kaladi terlebih dahulu dibuang kulitnya, sedangkan batang kaladi ambil bagian pangkal umbi kira-kira 15 cm, kemudian dikupas kulit bagian luarnya saja, potong-potong sesuai selera, cuci sampai bersih, kemudian rebus bersama dengan satu sendok makan asam jawa (menurut mitos yang ada di kampungku, asam jawa berfungsi untuk menetralisir rasa gatal yang timbul dari getah talas, kemudian airnya dibuang, sisihkan). Cuci tungkul, potong-potong sesuai selera dan direbus hingga layu, kemudian airnya dibuang, sisihkan.

Kupas tipis bagian luar kulit pisang minurun muda hingga kulit yang berwarna hijau masih kelihatan, potong-potong menyamping, kemudian cuci sampai bersih. Sebagai pelengkap, bersihkan ikan haruan dan dipotong-potong sesuai selera.

Panaskan 500 ml air, masukkan semua bahan bersamaan dengan daun putri malu, tambahkan satu sendok teh garam, dua sendok teh gula pasir, dan pelezat makanan sesuai selera. Terakhir masukkan potongan ikan, masak hingga mendidih dan daun supan-supan nampak layu.

[caption id="attachment_318929" align="alignnone" width="630" caption="Dokumentasi Pribadi"]

14078487201629791803
14078487201629791803
[/caption]

Sajikan bersama sambal pedas asam manis, yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, belimbing wuluh, cabe, dan sedikit terasi. Semua bahan dicuci dan ditusuk layaknya sate, kemudian dibakar, setelah layu angkat dan digiling kasar, tambahkan sedikit garam, gula pasir, dan sejumput pelezat.

[caption id="attachment_318930" align="alignnone" width="630" caption="Dokumentasi Pribadi"]

14078488291600011375
14078488291600011375
[/caption]

Rasanya begitu nikmat, umbi talas yang empuk saat digigit, ditambah gurihnya ikan haruan, dan sambel asam pedas dengan aroma bawang merah bakar yang menggugah selera.

Bagi yang tidak suka petai mungkin tidak terlalu suka menyantapnya, karena saat dimakan daun putri malu mengeluarkan aroma mirip petai, namun tidak terlalu tajam, tidak lengket di mulut dan tidak terbawa ke urin layaknya petai, jadi tidak perlu khawatir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun