Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Fisika untuk Hiburan 58 (Cahaya): Stereoskop

7 Agustus 2021   21:19 Diperbarui: 7 Agustus 2021   21:23 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stetreoskop. Sumber: pinterest.com/nathangriffiths

Jari. Sumber: buku Physics for Entertainment, Book 1, hlm. 164.
Jari. Sumber: buku Physics for Entertainment, Book 1, hlm. 164.

Jari yang terlihat terpisah oleh mata kiri dan kanan saat didekatkan ke wajah.  

Kubus kaca. Sumber: buku Physics for Entertainment, Book 1, hlm. 171.
Kubus kaca. Sumber: buku Physics for Entertainment, Book 1, hlm. 171.

Sebuah kubus kaca berbintik-bintik seperti yang terlihat dengan mata kiri dan kanan.

Mengapa kita melihat benda padat sebagai benda yang memiliki 3 dimensi dan bukan 2 dimensi? Bukankah citra pada retina adalah citra yang datar (2 dimensi)? Jadi mengapa kita mendapatkan gambaran sensorik yang padat secara geometris?

Ada beberapa alasan. Pertama, pencahayaan yang berbeda dari bagian objek yang berbeda memungkinkan kita untuk mempersepsikan bentuknya. Kedua, pengaruh ketegangan pada mata yang kita rasakan ketika mengakomodasikan mata kita untuk mendapatkan persepsi yang jelas tentang berbagai bagian objek pada jarak yang berbeda. Ini bukan citra datar di mana setiap bagian dari objek yang ditunjukkan diatur pada jarak yang sama. Dan ketiga, penyebab paling penting, adalah bahwa 2 citra retina itu berbeda. Ini cukup mudah ditunjukkan dengan melihat beberapa objek yang dekat, dengan menutup mata kanan dan kiri secara bergantian (lihat kedua gambar di atas).

Sekarang bayangkan 2 dua citra dari satu objek yang sama, 1 dilihat dengan mata kiri, dan yang 1 lagi dengan mata kanan. Jika kita melihat kedua citra itu sehingga setiap mata hanya melihat citra "pada masing-masing mata," kita tidak mendapatkan 2 citra datar terpisah, melainkan hanya 1 citra.

Kesan itu bahkan lebih besar daripada kesan yang dihasilkan ketika kita melihat benda padat hanya dengan satu mata.

Ada sebuah peranti khusus, yang disebut stereoskop, untuk melihat pasangan citra ini. Jenis stereoskop yang lebih tua menggunakan cermin dan model selanjutnya menggunakan prisma kaca cembung untuk menumpang tindih 2 citra.

Dalam prisma, yang sedikit memperbesar kedua citra, karena prisma ini cembung, cahaya yang datang dari pasangan citra dibiaskan sedemikian rupa sehingga kelanjutan yang dibayangkan menyebabkan timpang tindih ini.

Seperti yang Anda lihat, prinsip dasar stereoskop sangat sederhana. Oleh karena itu, yang lebih menakjubkan adalah efek yang dihasilkan.

Stereoskop digunakan untuk mempelajari stereometri dengan lebih mudah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun