Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Timbal (Plumbum Nigrum atau Plumbum Hitam)

12 Juli 2021   23:32 Diperbarui: 12 Juli 2021   23:48 1411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukisan dinding dari makam Ratu Mesir Nefertari (abad ke-13SM). Seperti kebanyakan wanita Mesir Kuno, Nefertari mengenakan maskara hitam yang terbuat dari timbal sufida (PbS). Sumber: How It Works - Book of the Elements, hlm. 122.

Kata berbahasa Inggris, "lead" sebagai kata kerja bermakna "memimpin" dan sebagai kata benda bermakna "timbal." Dalam kehidupan sehari-hari, kita paling sering mendengar istilah leaded fuel (bahan bakar bertimbal) atau leaded petrol/gasoline (bensin bertimbal). Dikatakan demikian karena bensin tersebut mengandung tetraetiltimbal (tetraethyllead/TEL), suatu senyawa organotimbal dengan rumus (CH3CH2)4Pb.

TEL adalah aditif bahan bakar petro, pertama kali dicampur dengan bensin sejak 1920-an sebagai peningkat peringkat oktan (octane rating booster) terpatenkan yang memungkinkan kompresi mesin dinaikkan secara substansial. Hal ini pada gilirannya menyebabkan peningkatan kinerja kendaraan dan penghematan bahan bakar. TEL telah diidentifikasi secara kimiawi pada pertengahan abad ke-19, tetapi keefektifannya sebagai antiknock ditemukan pada tahun 1921 oleh laboratorium penelitian General Motors, yang telah menghabiskan beberapa tahun mencoba menemukan aditif yang sangat efektif dan murah.

Namun kekhawatiran kemudian muncul karena efek toksik timbal, terutama pada anak-anak. Sejak 1970-an banyak negara mulai menghapus secara bertahap dan akhirnya melarang TEL dalam bahan bakar otomotif.

TEL masih digunakan sebagai aditif di beberapa kelas bensin penerbangan. Innospec telah mengklaim sebagai perusahaan terakhir yang membuat TEL secara legal. Pada Maret 2017, hanya Aljazair, Yaman, dan Irak yang melanjutkan penggunaan bensin bertimbal secara luas untuk mobil.

Tabel periodik unsur-unsur kimia, diadaptasi dari buku: Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia.
Tabel periodik unsur-unsur kimia, diadaptasi dari buku: Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia.
Dalam tabel periodik, timbal (Pb) termasuk dalam golongan Karbon atau golongan 14, setelah timah atau Stannum (Sn), lihat artikel saya: Timah yang Identik dengan "Kaleng."  Timbal memiliki nomor atom 82.

Kedua unsur ini memiliki keterkaitan asal-usul nama. Simbol kimia untuk timbal, Pb, berasal dari kata Latin Plumbum. Plumbum inilah yang menurunkan kata plumbing (leding) dan plumber (tukang leding).

Kata plumbum adalah istilah umum yang berarti "sangat logam," timbal adalah Plumbum nigrum (Plumbum hitam) dan timah adalah Plumbum album (Plumbum putih) atau Plumbum candidum (plumbum terang). Logam lain, Bismut, kadang-kadang disebut sebagai plumbum cineareum. Pada zaman Romawi kuno, pipa air yang digunakan dalam leding terbuat dari logam lunak ini.

Senyawa timbal ditemukan dalam mineral Crocoite, Anglesite, dan Galena, sumber utama timbal murni. Timbal digunakan jauh lebih umum di masa lalu sebagai bahan penting dalam cat, pewarna rambut, dan insektisida, dan barang pecah belah. Sekarang Timbal memiliki penggunaan yang terbatas karena toksisitasnya.

Seperti timah, timbal juga dikenal oleh para pengrajin logam kuno, dan merupakan salah satu dari tujuh "logam kuno" (emas, Merkuri, tembaga, perak, besi, timah, dan timbal), lihat juga artikel saya: Seng dan Berbagai Penggunaannya. Dalam mitologi Yunani dan Romawi Kuno, dan dalam alkimia, timbal dikaitkan dengan planet Saturnus. Dalam bentuk unsurnya, timbal adalah logam biru keperakan yang sangat berkilau.

Orang-orang menggunakan timah jauh sebelum munculnya Kekaisaran Romawi. Timbal mudah diekstraksi dari bijihnya, dan ada bukti bahwa peleburan timah berskala kecil dimulai sekitar 9.000 tahun yang lalu di beberapa pemukiman paling awal, di tempat yang sekarang disebut Turki dan Irak.

Orang Mesir Kuno juga melebur timbal dan mereka menggunakan senyawa timbal dalam kosmetik, pigmen, dan obat-obatan. Sebuah analisis pada 2010 dari riasan mata Mesir Kuno mengidentifikasi dua senyawa timbal yang tidak ditemukan secara alami (dibuat dengan sengaja). Dalam tes laboratorium, senyawa ini menimbulkan respon imun, dan mungkin orang Mesir Kuno menyadari fakta bahwa kosmetika mereka itu bisa mengurangi kemungkinan infeksi mata.

Beberapa obat Romawi kuno juga menggunakan senyawa timbal,  walaupun mereka menyadari fenomena keracunan timbal. Seperti banyak logam, timbal cepat bernoda saat terkena udara, memberikannya penampilan abu-abu kusam. Lapisan noda pada logam timbal melindunginya dari korosi. Ini, bersama dengan fakta bahwa elastisitas dan kelenturan timbal  membuatnya mudah untuk dikerjakan, telah membuat timbal cocok sebagai bahan atap selama ratusan tahun, seperti sekarang ini.

Timbal memainkan peran penting dalam penemuan mesin cetak pada tahun 1430-an. Penemu mesin cetak, tukang emas Jerman Johannes Gutenberg, membutuhkan logam yang akan meleleh pada temperatur yang cukup rendah, sehingga bisa dicetak untuk membuat huruf, tetapi cukup keras untuk bertahan ketika ditekan keras di atas kertas. Gutenberg memulai dengan timbal yang terlalu lunak dan berakhir dengan paduan timbal, timah, dan Antimon.

Toksisitas timbal sudah lama diketahui. Gejala keracunan timbal akut termasuk diare, kerusakan ginjal dan kelemahan otot. Namun, bahaya yang lebih besar berasal dari paparan kronis terhadap timbal, yang seperti kebanyakan logam berat, terakumulasi dalam jaringan tubuh. Dalam waktu lama, itu mengganggu sistem saraf dan paling berbahaya pada anak-anak, karena menunda perkembangan otak dan menimbulkan masalah atensi.

Mekanisme pasti dari neurotoksisitas timbal masih belum diketahui, tetapi penelitian terbaru telah mengungkap fakta bahwa timbal mengganggu pelepasan dan fungsi protein yang disebut faktor neurotropik yang diturunkan dari otak. Protein ini mendorong pertumbuhan neuron baru, dan sangat vital untuk pembelajaran dan memori.

Timbal masih digunakan sebagai pelindung dalam mesin sinar-X dan sebagai pemberat di kapal. Timbal juga digunakan dalam pemberat untuk menyelam, aki mobil, dan atap tahan cuaca (bend flashing/weatherproofing for roof).

Sekitar 10 juta ton timbal masih diproduksi setiap tahun di seluruh dunia, sekitar setengahnya dari sisa daur ulang.

Timbal terdapat dalam 3 isotop stabil, yang paling umum adalah timbal-208. Nukleus  timbal-208 adalah nukleus stabil terberat dari unsur mana pun, yang merupakan produk akhir dari rantai peluruhan yang dimulai dengan unsur-unsur radioaktif yang tidak stabil seperti Thorium aktinoid.

Ketika satu nukleus yang tidak stabil hancur, yang lain terbentuk, dan rantai hanya berhenti ketika timbal-208 yang stabil dihasilkan. Dua isotop timbal stabil lainnya, timbal-206 dan timbal-207, adalah titik akhir dari rantai peluruhan lainnya. Satu-satunya isotop timbal yang telah ada di bumi sejak planet ini terbentuk adalah timbal-204, yang merupakan isotop tidak stabil, walaupun waktu paruhnya triliunan tahun.

Kepustakaan:
1. How It Works - Book of the Elements, ed. 5, Imagine Publishing Ltd., United Kingdom, 2016.
2. Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia, Dorling Kindersley Limited (Penguin Random House), Great Britain, 2017.
3. Diary Johan Japardi.
4. Berbagai sumber daring.

Jonggol, 12 Juli 2021

Johan Japardi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun