Mohon tunggu...
Lestarisiana
Fiksiana
Cerbung Cerpen Horor Puisi Roman
Halo Lokal
Bandung Joglosemar Makassar Medan Palembang Surabaya
Humaniora
Bahasa Filsafat Pendidikan Seni Sosbud
Inovasi
Gadget Nature Otomotif
Lyfe
Beauty Book Diary Film Games Healthy Hobby Home Humor Love Music Parenting Worklife
Money
Entrepreneur Financial
New World
Artificial intelligence Cryptocurrency Metaverse NFT
Olahraga
Atletik Balap Bola Raket
Ruang Kelas
Ilmu Alam & Tekno Ilmu Sosbud
Travel Story
Foodie Trip
Video
Vox Pop
Hukum Kebijakan Politik
Lagi Rame!
"Tot Tot Wuk Wuk" di Jalan Raya
Pesona Sejarah dan Mitos Keangkeran Lawang Sewu
Melihat Pengelolaan Food Waste MBG di MAN 2 Bantul
Kenapa Program MBG Tidak Terintegrasi Kantin Sekolah?
Harap-harap Cemas Kedatangan Eksperimen MBG
Kenapa Program MBG Men-Trigger Saya?
Kamu pasti suka!
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peribahasa dalam Beberapa Bahasa tentang Personal Branding

14 Juni 2021   06:39 Diperbarui: 14 Juni 2021   07:04 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aku yang sejati (inner-self), sumber: https://personalexcellence.co/
Aku yang sejati (inner-self), sumber: https://personalexcellence.co/
Aku yang sejati (inner-self), sumber: https://personalexcellence.co/
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demikian Peribahasa dalam Beberapa Bahasa tentang Personal Branding ini, mudah-mudahan bisa dijadikan peringatan juga untuk para rekan Kompasianer, utamanya para penulis baru.

Saya akhiri artikel ini dengan sebuah peribahasa Tamil dalam bentuk pertanyaan: Apakah ada seorang pencuri yang mencuri dengan terlebih dulu mempertimbangkan bahwa dia akan ditangkap? dan sebuah peribahasa China: Bubur panas sulit dimakan, hati orang sulit ditebak.

Jonggol, 14 Juni 2021

Johan Japardi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  2. 1
  3. 2
LIHAT SEMUA
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
TAG

cara membangun personal branding

peribahasa dalam beberapa bahasa

personal branding development

perkembangan

bukan pengembangan atau pembangunan

kejujuran mutlak

rambut sama hitam

bubur panas sulit dimakan

hati orang sulit diduga

humaniora
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Batalkan Laporkan
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.
Pelajari selanjutnya.