Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Tu Angka Ina, Aha do na Botul, Martamiang manang Martangiang?

3 Mei 2021   13:26 Diperbarui: 3 Mei 2021   14:02 9855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2. J.P. Sarumpaet, MA, Kamus Batak Indonesia, Penerbit Erlangga Jakarta, 1995 (230 hlm.)
hlm. 196
tami
manamihon:
mempersembahkan, memakai sbg korban persembahan.
tamiang: doa

hlm. 198
tangiang: doa
martangiang: berdoa.

Kamus ini juga menjelaskan, bahkan lebih tegas lagi bahwa manamihon bermakna mempersembahkan, memakai sbg korban persembahan, tetapi menyamakan tamiang dengan doa.

3. Herman Neubronner van der Tuuk, Bataksch-Nederduitsch Woordenboek (Kamus Batak-Belanda), Penerbit Frederik Muller, Amsterdam, 1861 (549 hlm + Lampiran). Hasil unduhan saya dari archive.org.
hlm. 220:
Di sini saya memperoleh informasi bahwa tangiang ada kaitannya dengan sembahyang (lihat Gambar Judul yang saya ketik ulang dari kamus yang sudah sangat kuno ini). Penjelasan dalam bahasa Belanda mengaitkan maknanya dengan dewa, namun saya pikir dalam konteks kekinian, itu harus dimaknai sebagai Tuhan, sebagaimana yang diuraikan oleh Rudolf Pasaribu. Jadi, arti yang tepat adalah "mendengar Tuhan."

Jadi ke depannya harus bagaimana? Siapa yang akan mengambil inisiatif untuk mengoreksi hal ini? Atau dibiarkan saja dan diwariskan ke generasi-generasi berikutnya? God knows.

Jonggol, 3 Mei 2021

Johan Japardi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun