Cincin dan Mangkok.
Sewaktu menyusun buku Japanese Kanji for Preparation of JLPT N5 to N4, lihat artikel saya: Cara Baca Kanji Berdasarkan Komparasi dengan Dialek Hokkien, saya mencatat beberapa istilah Jepang yang terdengar "unik":
段々dandan: berangsur-angsur, sedikit demi sedikit.
文学 bungaku (baca bun-ga-ku): sastra.
花瓶 kabin: jambangan bunga.
目盛り/目盛: memo-ri/memori: divisi/skala pada penggaris atau termometer.
音楽 ongaku: musik (mirip o... ngaku).
大男 oootoko (3 "o"): orang berbadan besar.
進む susu-mu: maju ke depan, mendahului, melanjutkan, merekomendasikan, membuat kemajuan.
Belakangan, saya membayangkan, bagaimana jika Bahasa Indonesia, di sini termasuk bahasa Jawa dan Batak, saya "sisipkan" ke dalam bahasa Jepang? Berikut beberapa contoh yang saya buat sendiri maupun saya ambil dari berbagai sumber:
Banyak Anak - Oshin takabe (Si Oshin tidak ikut Keluarga Berencana).
Bayi - mashinete ne? (masih nyusu kan? Jawabannya: mashi, mashi).
Bosi (bahasa Batak dari: besi) - nakarashi do (Batak: na karas i do = yang keras itu).
Diobral - ni kita kashi mura-mura.
Kalau kurang boleh nambah/tambah - kurona/kubota.
Kurasa tidak ada - kurasa takada.
Mahal - tamura.
Percayalah kepadaku - yakiniku.
Pria - aa.... raba-raba dada murata.
Semuanya ada - onokabe (dari bahasa Jawa).
Simamora (sebuah marga Batak) - Shimamura.
Tahi kuda - taikuda (taiku dalam bahasa Jepang bermakna badan, fisik).
Cerita dari seorang dosen saya yang pernah berkuliah S2 dan S3 di Jepang:
Pernah terjadi kesalahpahaman di antara orang Jepang dengan orang Karo penjual durian, ketika orang Jepang itu menggunakan kata "takai" yang dalam bahasa Jepang bermakna "mahal," tetapi dalam bahasa Karo: "belahkan."
Peringatan (ini serius)!
Jangan pernah mengucapkan 2 kata Indonesia ini kepada orang Jepang!
1. Cincin - ちんちん chinchin.
2. Mangkok - おまんこ omanko (diberi awalan kehormatan kata benda "o").
Karena makna masing-masing kata ini adalah (maaf beribu maaf), alat kelamin pria dan wanita.
Jonggol, 18 April 2021
Johan Japardi