JUST DO IT
1. membentuk struktur organisasi secara profesional bukan secara perserikatan.
2. merekrut profesional muda sesuai bidangnya terutama di bidang marketing dan event organizer.
3. rasionalisasi budget gaji pemain, pelatih dan official sehingga tidak over budget
4. sinkronisasi antara manajemen, supporter dan fans sebagai sebuah rantai makanan yang saling membutuhkan.
5. sinkronisasi antara klub dengan pelaku pariwisata dan dunia pendidikan di jogjakarta
6. bekerjasama dengan televisi lokal seperti jogja tv, adi tv ataupun RB tv yang berpeluang mendatangkan hak siar dan sponsor adv
7. lebih memaksimalkan penjualan mercahndise klub ( yang saya liahat saat ini sudah dijalankan )
8. membangun brand image dengan sasaran keluarga di sleman dengan tujuan sleman adalah pss dan pss adalah sleman.
sedikitnya ke 8 hal tadi berjalan dengan baik akan menjadikan PSS bukan sekedar numpang lewat jika nanti berhasil lolos ISL. Sedikit bermimpi mempunyai klub ISL di jogja ini tidaklah salah menurut saya. PERSIBA Bantul bisa menjadi contoh bahwa dengan pengelolaan yang asal - asalan hasilnya akan menyedihkan.
secara pribadi saya hanyalah penggemar bola yang lahir dan dibesarkan di bumi mataram. Tumbuh dan dibesarkan dengan rivalitas laskar parang biru dan elang jawa, namun saya lebih senang melihat kota jogja mempunyai 2 wakil di ISL 2015 dengan PSS Sleman dan ISL 2016 dengan PSIM Jogjanya.