Mohon tunggu...
yusuf jamhur
yusuf jamhur Mohon Tunggu... -

Portal ini memuat semua informasi wisata jogjakarta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Tiga Kompor Gas

12 Juni 2012   01:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:05 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sudah 2 minggu ini aku mengalami banyak kejadian hidup yang sangat bermakna dalam hidupku. Mulai dari mytos hantu penunggu rumah, sampai "kisah 3 kompor gas"...Namun yang paling  berkesan dan menyentuh hatiku adalah kisah 3 kompor gas...Saat aku mulai pindahan sekitar 2 minggu lalu, semua barang-barang aku tumpuk g karuan dan tidak jelas classifikasinya. Termasuk si kompor gas karatan dan jelek dan  tidak enak di lihat (tapi masih bisa di pakai lho) yang telah menemaniku selama hampir 5 tahun....Malah saat aku tumpuk di samping rumah, tukang rongsokan berniat membelinya dengan harga yang tidak masuk akal....Terkait Kompor gas ini aku sampai punya 3 (semuanya sumbangan dari pemerintahan SBY-Kalla waktu itu, dalam rangka conversi minyak tanah ke gas)...

Sampai di rumah baru aku grounded tu kompor gas jelek karatan dan sudah tidak enak di pandang itu, aku simpan di gudang belakang rumah,mungkin tepatnya bukan gudang karena tidak memiliki atap dan jadi satu sama kuburan dan dan tumpukan batu nisan yang berserakan g karuan....

Lalu aku instal Kompor baru (...heheh kayak komputer aja pakai di instal)...namun baru satu hari aku pake, lebih tepatnya baru di pake masak air 2 X dan masak mie goreng satu kali, itu si kompor baru sudah rusak, regulatornya tidak mau berfungsi, aku coba membetulkannya tapi tidak bisa...Lalu aku ganti dengan kompor cadangan berikutnya,,,,Alhamdulillah bisa di pakai lebih lama dari kompor yang tadi, kira-kira 3 harian, setelah itu kembali rusak semua body kompor terbakar dan hampir saja membuat bencana (untuk tidak terjadi karena ketangkasan dan kesigapanku...heheh)...

Akhirnya aku bingung karena sudah tidak punya kompor lagi,sampai kepikiran untuk kembali menggunakan Minyak tanah atau BBM lagi....Lalu kompor yang rusak itu aku tumpuk bersama kompor yang duluan rusak...beberapa saat aku berdiri merenung di samping rumah....lalu tiba-tiba aku teringat kompor pertama yang mungkin sekarang sudah penyok ketindih barang dan benda keras lainnya...lalu aku kembali membongkar barang-barang yang lama yang aku tumpuk dan sudah tidak mungkin bisa di pakai lagi dengan harapan aku bisa menemukan kompor jelek itu....Dan akhirnya aku bisa menemukannya...sambil sedikit terengah2 aku membungkuk dan kuambil kompor itu...

Aku tatap dan aku perhatikan kompor itu...Seolah aku merindukannya...Dan seolah kompor karatan jelek yang terbuat dari kaleng itu ingin mengatakan sesuatu padaku "...Ada apa denganmu, kenapa kamu mencariku, bukankah kamu sudah mendapat pengganti ku yang lebih bagus atau bahkan kamu bisa membelinya di carefour,indomart,alfamart,progo dan mirota asal jangan di gramedia aja karena kamu tidka akan menemukan kompor gas penggantiku di sana"

Ada perasaan menyesal, ada perasaan malu, ada persaan tidak yakin kalo kompor ini bisa berfungsi, dan ada perasaan bahagia karena bisa menemukannya, semua perasaan jadi satu.  Setelah aku membersihkan dan membetulkan bagian yang sedikit rusak lalu aku mencobanya...dan Buzzzzz...! (tenang itu bukan suara ledakan dari kompor gas) ...Akhirnya kompor itu bisa di pakai dan berfungsi kembali....Bahkan apinya lebih biru dari warna latar halaman Facebook ku....Dan lebih biru dari warna langit di  musim kemarau....
Kutatap api biru yang berasal dari kompor yang sudah kuanggap tidak berguna itu.....Dalam hatiku berbisik" maafkan aku rupanya kamu begitu setia dan sayang padaku...Maapkan aku selama ini aku menganggapmu tak berguna, dan aku pikir kompor-kompor cantik itu bisa menggantikanmu...Sekali lagi maafkan aku"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun