Mohon tunggu...
Joel Nababan
Joel Nababan Mohon Tunggu... -

Tohuvabohu

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Percaya Walau Tak Melihat

22 April 2015   13:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:48 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock


Saudara ku, baru saja kita memperingati kematian Yesus Kristus (Jumat Agung) dan merayakan Paskah (Kebangkitan). Suka atau tidak suka bahwa peristiwa kematian Yesus Kristus dikalvari menjadi berita yang sangat memilukan bagi murid-murid sekaligus menjadi berita yang menakutkan.

Selain itu berita kebangkitan Yesus Kristus dari kubur pun ternyata menjadi sebuah berita yang sangat menggemparkan sekaligus menjadi berita yang tidak masuk akal bagi kebanyakan orang. Itu sebabnya tidak sedikit orang yang tidak percaya akan peristiwa kebangkitan tersebut. Ditambah lagi penjagaan yang dilakukan oleh tentara Romawi super ekstra ketat, dengan pasukan yang terlatih dan kubur yang dijaga dengan tentara itu ditutup dengan batu yang beratnya hampir satu ton, sebuah kemustahilan memang.

Kemustahilan dan ketidak percayaan itu juga ternyata menyelimuti pikiran murid-murid Yesus. Padahal sebelum peristiwa penyaliban itu berlangsung, jauh-jauh hari Yesus sudah menyampaikan kepada para murid bahwa: “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari yang ketiga Ia akan dibangkitkan (Matius 17:22-23)”. Pesan yang disampaikan oleh Yesus ini ternyata tidak dimengerti apalagi dipercayai oleh para murid. Hal itu terbukti pada hari yang ketiga Magdalena, Maria ibu Yakobus, dan Salome datang ke kuburan Yesus untuk meminyakinya (Markus 16:1). Ketidak percayaan itu juga ternyata berlanjut kepada murid-murid yang lain, sampai-sampai Yesus ketika menampakkan diri kepada murid-murid, mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitanNya (Markus 16:14). Beda lagi dengan murid yang satu ini. Murid yang disebut dengan Didimus ini dengan lantang berkata kepada murid yang lain “Sebelum aku melihat bekas paku pada tanganNya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambungNya sekali-kali aku tidak akan percaya (Yohanes 20:25)”. Delapan hari kemudian, Tomas yang disebut Didimus itu bertemu dengan Yesus, Lalu Yesus berkata kepadanya "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah." Lalu Tomas menjawab “Ya Tuhanku dan Allahku”. Jawaban Tomas ternyata tidak terlalu memuaskan Yesus, sehinga Ia berkata "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya (Yohanes 20:26-29)”.

Dari Kalimat Yesus diatas ("Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya”) dapat disimpulkan ada dua jenis tipe manusia dalam hal mempercaya I sesuatu: Pertama Percaya karena melihat; harus ada bukti-bukti yang outentik, dapat dilihat secara kasad mata, dapat dibuktikan secara ilmiah, harus dapat diterima secara logika, dll. Kedua percaya walau takmelihat; Hal ini tentunya berbanding terbalik dengan yang pertama.Tipe kedua ini lebih mengutamakan percaya dulu baru melihat, bukti-bukti.KetikaYesus berkata kepada Tomas Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya, sesungguhnya Yesus ingin mengajarkan, memberitahukan prinsip iman yang sesungguhnya kepada Tomas yakni percaya dulu baru melihat, baru mengerti, dan bukan sebaliknya melihat, mengerti dulu baru percaya. Dengan kata lain percaya menjadi kunci utama dalam membangun seluruh pengertin yang sejati. Dan dengan kepercayaan (percaya walau tak melihat) lebih mulia dari pada melihat dulu baru percaya seperti kepercayaan yang dibangun oleh Tomas. Itu sebabnya rasul Paulus Juga berkata"sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat (2 Korintus 5:7)". Dan kitab Ibrani 11:1 mengatakan “iman adalah dasar segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat”. Pertanyaannya sekarang dimana posisi kita, Apakah seperti Tomas? Melihat dulu baru percaya? Atau Percaya walautak melihat.Tetapi yang jelas Yesus menegaskan Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya amin... NatsBacaan: Yohanes 20:25-29.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun