Mohon tunggu...
joe kriswanto
joe kriswanto Mohon Tunggu... -

Lahir di Bangka 29 tahun yang lalu, hijrah ke Bandung untuk kuliah di Universitas Katolik Parahyangan....sekarang bekerja sebagai Supervisor Fashion di Yogya Dept. Store Bandung...juga sebagai pelatih vokal untuk Uccellini Children Choir, karena kecintaan saya terhadap anak-anak (pernah mendapatkan mendali perak di Asian Choir Games tahun 2007 untuk kategori Children Choir).. dua pekerjaan yang bertolak belakang, tapi saling mengisi dan melengkapi..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kiss Me Kiss Me!

15 Februari 2010   17:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:54 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kemarin kecupanmu sangat memabukkan, kala itu senja datang dirintihkan oleh desau sepoi angin dan berselimutkan hujan. Kamu datang dengan gaun sutra ungu membungkus sosokmu yang entah aku tidak tahu terbuat dari apa.

Kita berkecup, lalu potongan kehidupan tersusun kembali. Aku menemukan hasrat, dan kamu bergumul dalam tangis. Elemen alam turun, dan kamu menenggaknya dan menyerahkannya ke mulutku seiring kecupanmu. Mataku terbelalak, entah karena kekaguman yang membuat dadaku serasa sesak..atau karena pedihnya tangis yang sudah bergumul dengan kamu...Lalu kamu berbisik," biar alam yang mengaturnya.."

Hari ini kecupanmu sangat berbeda

Tidak ada api, hanya dingin bibirmu yang rasanya hambar. Ke mana badai topan yang sudah kamu taklukkan kekasih? tunjukkan padaku ! ayo segera cium aku lagi... jika perlu gigit yang keras bibir ini. Agar hambarmu sedikit terasa mesti cuma oleh asin dari darah bibirku. Dan kulihat kemarau kering telah merontokkan rambut masa depanmu...lalu matahari berubah menjadi monster yang bukan menghangatkan, tapi telah menghancurkan kecanduanku akan ciuman. Lalu kamu menghilang. Dan aku mencarimu ke semak berduri, antara pohon kaktus dan ilalang...di sisipan awan yang tinggal sedikit-sedikit...

Dan aku mati rasa tanpa kecupan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun