Mohon tunggu...
Mbah OONE
Mbah OONE Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

Wong Biasa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Devide At Impera For Mr. Joko Widodo

24 Mei 2017   14:11 Diperbarui: 24 Mei 2017   14:35 1060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Suatu pemerintahan yang sah secara hukum pun tak lepas dari perebutan kekuasaan yang setiap saat bisa diambil alih lawan politiknya ketika memang lengah, dari zaman sebelum Masehi sampai zaman pewayangan sudah sering kita lihat bahwa untuk memimpin suatu pemerintahan tidaklah mudah walau sang Raja bagi masyarakatnya sudah santun dan menjadi pelayan masyarakatnya tetapi ternyata ada sengkuni-sengkuni yang selalu berbisik dan mencari sisik melik tentang kelemahan sang penguasa. Sehingga nantinya bisa di jatuhkan dan kekuasaan akan diambil alih pihak lawan yang menghendaki.

Yang sangat terkenal adalah cerita mahabarata dengan perebutan kekuasaan yang begitu sengitnya, walau di cerita disebutkan bahwa para pengagas kebaikan pada mendapatkan kemenangan di akhir peperangan dan perebutan kekuasaan yang kadang-kadang diselingi perebutan putri yang maha cantik, tetapi dikenyataan kehidupan banyak kita temukan fakta sebaliknya, karena yang hidupnya tertindas dan miskin, akan selamanya tertindas dan miskin.

Penghancuran 1

Kelihatannya kalau kita mau menelisik dari awal kemunculanya sosok Mr. Joko Widodo ini benar-benar sosok yang fenomenal dan seperti sudah tergariskan dari sononya kalau dia memang akan memimpin bangsa ini. Ketika mulai di perkenalkan kalau Capres RI 2014 langsung saja di hantam isu tak sedap yaitu PKI dan beragama kristen, sampai-sampai lahir majalah Obor Rakyat yang sangat menyudutkan sosok Jokowi, tetapi kenyataannya dia melenggang dengan sedikit mudah untuk menjadi Presiden RI ke 7 secara konstitusional (sah).

Penghancuran 2

Begitu gilanya duo serigala senayan selalu mengoyang Mr. Joko Widodo kala baru beberapa saat memimpin bangsa ini, sepertinya Mr. Joko Widodo tak ada baiknya sama sekali di hadapan duo serigala senayan ini yang selalu berbicara lantang sekali di hadapan media, tanpa sedikitpun punya rasa sungkan atau hormat dengan Presidennya (tak ada sopan santun sama sekali), jangan salahkan kalau sampai saat ini banyak masyarakat yang meniru tingkah lakunya dan sepertinya hanya di negeri ini saja seorang Presiden yang notabene Pemimpin tertinggi di Negara NKRI tidak ada harganya sama sekali (kelewatan).

Tapi namanya juga sudah takdir Mr. Joko Widodo terus melenggang dengan mulus yang pada akhirnya malah partai Golkar memutuskan mendukung pemerintahan Jokowi dan PPP juga tak beberapa lama kemudian untuk memutuskan mendukung pemerintahan Mr. Joko Widodo. Pada awalnya banyak orang meremehkan kepiawaian orang ini untuk bisa bermain politik di kancah kasta tertinggi negeri Indonesia, karena banyak orang melihat sosok Jokowi yang ndesoni, klentang klentreng dan kerempeng, ternyata dia juga sangat piawai untuk bermain politik tingkat Indonesia bahkan dunia Internasional.

Penghancuran 3

Pasti semua orang tidak akan lupa pengadilan di MKD yang dilakukan oleh DPR untuk membuktikan Setya N yang pada rekaman pembicaraannya meminta saham dan mengejek Presiden ke 7 RI dengan kata-kata tak senonoh. Tapi pada akhirnya malah di bawah kepemimpinan Setyo Golkar mendukung pemerintahan Jokowi dan yang sangat tak masuk akal sampai sekarang masih mencalonkan Mr. Joko Widodo untuk Capres 2019.

Penghancuran 4

Ketika duo serigala sudah tak bertaji dan beberapa lawan politik bergabung, kelihatannya sengkuni politik tak bisa terima dengan melanggengnya kerajaan NKRI yang dipimpin oleh Mr. Joko Widodo, maka mulailah sengkuni-sengkuni ini untuk mencari peluang untuk menciptakan lawan berat untuk si kurus ini. Maka pilkada DKI yang paling brutal dan rusuh bakal terjadi karena Ahok yang terlihat berkinerja lumayan di DKI di elu-elukan oleh beberapa anak muda yang merindukan pemerintahan bersih dan beradap dan berpihak pada masyarakat kecil. Maka lahirlah lebaran kuda yang bagi sengkuni lawan sepadan untuk si kerempeng ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun