Abi tersenyum. "Itu baru namanya pertimbangan matang. Kamu bahkan tahu kekurangan sepatunya?"
"Iya Bi. Butuh adaptasi seminggu. Upper-nya agak kaku awalnya. Tapi Haekal udah coba, dan nyaman kok di kaki."
Islam Mewajibkan Tabayyun dan Kejujuran
“Allah berfirman: Jika datang kepadamu orang fasik membawa berita, maka periksalah dengan teliti (QS. Al-Hujurat: 6). Itu juga berlaku buat info produk. Jangan asal percaya promosi.”
“Dan Rasulullah bersabda, ‘Pedagang yang jujur akan bersama para nabi dan syuhada’... Jadi kejujuran soal produk itu ibadah.”
Bukan Dilarang, Tapi Harus Bertanggung Jawab
“Kalau kamu tetap pilih yang mahal, Haekal... Abi nggak melarang. Tapi kamu harus bisa mempertanggungjawabkan pilihanmu. Bisa?” tanya Abi.
Haekal mengangguk pelan. “Boleh mikir lagi, Bi?”
Abi tersenyum sambil mengelus rambutnya. “Tentu boleh. Itu tanda kamu belajar.”
Kesimpulan: Sepatu Bisa Rusak, Akhlak Tidak
Akhirnya, Haekal dan Hanan sepakat mengunjungi toko untuk mencoba langsung membandingkan kenyamanan, berat, dan model. Haekal tidak dipaksa memilih murah, tapi dilatih untuk berpikir panjang dan bertanya bijak.
Haekal, yang memegang sepatu pilihannya dengan yakin, berkata pelan, “Abi, kayaknya Haekal pilih yang ini aja deh. Sudah Haekal riset, presentasiin juga. Yang penting fungsinya cocok dan nyaman di kaki.”
Abi tersenyum. “Sepatu bisa rusak,” katanya, “tapi cara kamu berpikir dan memilih serat telah dipikirkan masaka masak , itu yang lebih penting.”
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI