Mohon tunggu...
jody aryono
jody aryono Mohon Tunggu... Konsultan IT dan Developer Sistem Berbasis AI | Assesor LSP Informatika

Seorang Senior IT Konsultan Teknologi dan juga Edukator Koding dan Kecerdasan Artifisial, yang fokus pada pengembangan Sistem berbasis AI dan solusi digital untuk instansi pemerintah, masjid, dan komunitas. Aktif menulis seputar teknologi, produktivitas, serta pemanfaatan kecerdasan buatan dalam kehidupan sehari-hari. Topik favorit saya antara lain: AI, dakwah digital, coding, dan edukasi masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

AI dan Syariat: Bolehkah Menggunakan Mesin dalam Ibadah

8 Juli 2025   14:00 Diperbarui: 8 Juli 2025   10:28 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: AI Image Generated Chat GPT 4o Prompt By Jody Aryono

Kemajuan teknologi membawa kecerdasan buatan (AI) masuk ke berbagai aspek kehidupan, termasuk praktik keagamaan. Kini, AI bisa mengingatkan jadwal salat, membantu membaca Al-Qur’an, hingga menganalisis hadis dan tafsir.

Namun muncul pertanyaan penting: Apakah boleh menggunakan AI dalam praktik ibadah?
Apakah ini sekadar alat bantu, atau justru mengganggu keikhlasan dan tatanan syariat?

AI dalam Kehidupan Muslim Sehari-hari

Beberapa contoh nyata penggunaan AI dalam konteks keislaman:

  • Aplikasi adzan dan salat otomatis berbasis lokasi dan AI penyesuaian waktu.

  • Asisten digital Quran yang bisa membacakan ayat dan menjelaskan tafsir dari berbagai sumber.

  • AI chatbot fatwa yang merespons pertanyaan fikih dengan rujukan kitab.

  • Analisis zakat dan wakaf otomatis untuk lembaga-lembaga syariah.

Semua ini tampak membantu. Tapi apakah secara hukum syar’i, penggunaan teknologi ini dibolehkan?

Pandangan Ulama: AI sebagai Alat, Bukan Subjek

Mayoritas ulama dan cendekiawan Muslim kontemporer memandang bahwa AI adalah alat (wasilah), bukan pelaku ibadah (fa’il).
Selama AI digunakan untuk memudahkan, bukan menggantikan peran manusia dalam hal yang wajib dilakukan secara sadar—maka boleh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun