Bogor, 11 Juli 2020) Dunia telah mengalami beberapa pandemi yang menjadi ancaman serius bagi kesehatan global, salah satunya wabah COVID-19 yang sampai saat ini angka penularannya masih meningkat di Indonesia. Pada awal pandemi, pemerintah mengimplementasikan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk mengurangi partisipasi komunitas dalam transmisi virus, dimana kampanye social distancing maupun Working From Home (WFH) sangat marak kala itu. Tak lama, akhirnya pemerintah mengambil kebijakan baru akibat matinya roda perekonomian; tidak keluar rumah artinya tidak ada pemasukan yang didapat oleh beberapa pihak, hilangnya peminat dari pasar tertentu, serta penurunan drastis ‘aliran uang’ yang terjadi di ruang publik. Kebijakan baru yang biasa dikenal dengan New Normal ini diharapkan dapat membantu pulihnya roda perekonomian seperti sedia kala.
Sebagai salah satu mahasiswi Universitas Sebelas Maret, Joan Pemila, menilai bahwa kondisi New Normal ini harus dibersamai dengan kesadaran dan pengetahuan masyarakat untuk bersama menjaga dan mengikuti protokol kesehatan yang berlaku. Melalui program Kuliah Kerja Nyata Tanggap Wabah COVID-19, Joan melakukan edukasi mengenai COVID-19 secara umum, cara pencegahannya, serta cara menjaga kesehatan mental saat pandemi. Edukasi dilakukan secara daring melalui sosial media Instagram dan Whatsapp, serta secara door to door di lingkungan tempat tinggalnya, Jl. Nurul Yaqin Kelurahan Tengah Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat mengenai COVID-19, jalur penularannya, protokol kesehatan terkini, serta meningkatkan produktivitas, mengurangi kekhawatiran berlebihan, dan meningkatkan kualitas kesehatan mental masyarakat.
Melalui program ini, mahasiswi dengan nomor induk mahasiswa (NIM) G0017109 juga dibimbing oleh Dr. Agung Wibowo, S.P., M.Si. Program ini berjalan mulai 1 Mei hingga 19 Juni 2020 kemarin. Selain melakukan edukasi, Joan juga membagikan kotak yang berisi masker kain, vitamin, dan hand sanitizer serta jamu dan tanaman jeruk purut. Tanaman jeruk purut cukup terkenal di lingkungan tempat tinggalnya sebagai tanaman kesukaan ibu rumah tangga dimana daunnya dapat digunakan sebagai bumbu dapur, sehingga diharapkan dapat menghibur dan menjadikan bercocok tanam menjadi hobi baru agar tidak jenuh selama pandemi.