Mohon tunggu...
Inovasi Pilihan

Upaya Memerdekakan Dunia Pendidikan Indonesia

19 Agustus 2016   14:53 Diperbarui: 19 Agustus 2016   15:13 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Sudah 2 hari yang lalu kita semua merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-71. Jikalau kita mengenang kembali peristiwa 71 tahun yang lalu, ketika negara kita mengumandangkan kemerdekaannya ke seluruh penjuru dunia, pasti kita akan merasakan kebanggaan yang tinggi. Waktu itu pasca kemerdekaan,para pembangun bangsa telah bahu-membahu membangun fondasi bangsa. Diantaranya yakni dengan menciptakan sistem pendidikan yang baik. Karena pendidikan merupakan salah satu elemen utama untuk membangun masa depan bangsa yang lebih baik.

Namun sayangnya,hingga kini eksistensi dunia pendidikan di Bumi Pertiwi masih mengalami berbagai guncangan yang kuat. Bukan hanya bermasalah di bidang akademis,bahkan budi pekerti para siswa kini cenderung mengalami degradasi yang signifikan. Hal ini disebabkan karena kurangnya sinergi antara pemerintah,pihak sekolah,dan orangtua siswa dalam mencari pemecahan masalah tersebut.

Masalah-masalah utama yang harus dihadapi bersama antara lain adalah tentang biaya pendidikan. Secara kasat mata,kita sudah dapat melihat dengan jelas bahwa yang mendapatkan pendidikan layak dinegeri ini adalah orang-orang yang kuat secara finansial. Hal itu menyebabkan ketimpangan sosial antar siswa. Lalu juga mengenai kurikulum pendidikan disekolah. Kurikulum yang diterapkan sekarang dinilai terlalu berat bagi siswa dan guru,karena tidak diimbangi dengan fasilitas belajar yang memadai,ditambah lagi pihak guru yang tidak menanamkan diskusi dua arah. Hal itu dapat mengakibatkan turunnya konsentrasi dan semangat belajar siswa sehingga sulit mencerna pelajaran. Bukan hanya dari segi akademis yang harus diperbaiki,namun juga dari segi non akademis seperti pendidikan moral juga harus ditingkatkan. Lihat saja di jaman sekarang,siswa sekolah mulai berani untuk melawan gurunya. Fenomena itu tidak terlepas dari pengaruh buruk globalisasi yang menyerang anak-anak dan remaja secara massal.

Bahkan berdasarkan survei UNESCO mengenai kualitas pendidikan Negara-negara berkembang di kawasan Asia Pasifik,Indonesia menempati urutan ke 10 dari 14 negara. Tentu hal ini bukan merupakan prestasi yang patut kita banggakan,karena dengan itu saja sudah menandakan bahwa kondisi dan kualitas pendidikan di negeri kita masih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain.

Pemerintah dalam hal ini sebenarnya sudah menyiapkan beberapa solusi untuk memberantas masalah ini. Pada upacara peringatan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-71 di kantor Kementerian Pendidikan (17/8/2016), Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy mengatakan ada tiga poin penting yang harus segera dilaksanakan bersama untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Yang pertama antara lain dengan menibgkatkan pendidikan karakter disekolah,sehingga siswa tidak hanya dilatih untuk pintar,tapi juga dilatih untuk memiliki budi pekerti yang baik. 

Lalu juga pemerintah telah berupaya dalam mempersempit kesenjangan sosial siswa dengan menyiapkan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Pemerintah akan bekerja sama dengan pemerintah tingkat daerah  dalam pendistribusiannya agar kartu tersebut jatuh ditangan yang tepat. Serta yang terakhir adalah langkah pemerintah umtuk meningkatkan vokasi dengan cara merevitalisasi pendidikan.


Satu hal yang paling penting dalam rangka memajukan dunia pendidikan selain dari program pemerintah adalah dukungan dari masyarakat. Karena akan sia-sia jika program yang telah berjalan ternyata tidak mendapat respon positif dari masyarakat. Kita sebagai masyarakat jangan hanya melimpahkan kesalahan kepada pemerintah,namun juga ikut berkontribusi dalam membangun kembali fondasi edukasi yang hampir runtuh ini. Memang hal itu tidak semudah membalikan telapak tangan,namun apa salahnya untuk dicoba,selagi itu demi kemajuan bangsa dan negara.

Jangan sampai kita sebagai generasi penerus bangsa merusak hakikat kemerdekaan yang telah digapai oleh para pahlawan. Mereka dahulu menggapainya dengan cara mengorbankan keringat dan darah, kita kini harus rela berkorban melalui penyaluran gagasan dan pemikiran yang membangun. Agar kelak Indonesia bisa mengubah statusnya,dari hanya sekedar negara berkembang menjadi salah satu negara maju yang disegani. Ayo kita wujudkan sedini mungkin,apalagi masih di momentum hari kemerdekaan ini,yang tidak hanya harus dirayakan dengan upacara seremonial saja,melainkan juga harus diisi dengan aksi yang nyata.

Penulis: Bujairimy,Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun