Mohon tunggu...
Joko Martono
Joko Martono Mohon Tunggu... Penulis - penulis lepas

belajar memahami hidup dan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Menjelajah Jalan di Bawah Tanah Bandara Internasional Yogyakarta

27 Januari 2020   23:32 Diperbarui: 28 Januari 2020   02:53 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
masuk underpass dari pintu timur (dokpri)

Di setiap ujung lorong ditemui pula rumah pompa dilapisi waterstop berbahan karet untuk beton dinding serta lantai yang berfungsi mengantisipasi luapan/genangan air manakala turun hujan.

Di bagian dalam dinding kanan-kiri underpass berderet dipajang hiasan berupa ornamen seni-budaya khas yaitui Tarian Angguk Putri, Tarian Jathilan, sehingga menambah kenyamanan melintas diliputi estetika yang bernuansa kearifan lokal.

Usainya bangunan infrastruktur transportasi seperti sepintas penulis ceriterakan di atas -- disarankan kepada para pelintas/pengendara untuk selalu mengatur kecepatan ketika berkendara di lingkungan lorong bawah tanah tersebut.

Melintasi lorong halus-mulus yang hampir tidak ditemui permukaan jalan bergelombang ini tak perlu kencang atau ngebut berkendara di dalam terowongan. 

Kecepatan maksimal 40 km/jam (sesuai rambu) sangat dianjurkan untuk menjaga keselamatan dan keamanan bersama. Seperti halnya pepatah lokal: "alon-alon waton kelakon" dalam bahasa Jawa yang artinya yaitu pelan-pelan asalkan tujuan tercapai dengan selamat.

kecepatan maksimum 40 km/jam (dokpri)
kecepatan maksimum 40 km/jam (dokpri)

Sejak dibukanya jalan tembus bawah tanah Jum'at (24/1) lalu, bersamaan akan segera diresmikannya bandara baru akhir Maret mendatang -- telah membuat lingkungan sekitar berbeda dibanding sebelumnya. 

Kondisi jalan yang nyaman untuk dilalui ditambah suasana terang benderang sinar lampu di malam hari semakin menggugah berbagai aktivitas di kawasan ini.

Menurut Pak Didik, warga setempat yang rumahnya berada di sebelah barat underpass menyebutkan "lalu-lalang kendaraan kini semakin bertambah. Kewaspadaan terutama bagi para pengendara/pengguna jalan yang akan atau setelah melintasi underpass perlu kehati-hatian."

Ditambahkan pula, di akhir pekan (Sabtu/Minggu) kemarin, keramaian sekitar kawasan ini cukup terasa, banyak di antaranya ber-selfie ria mengambil gambar dengan latar belakang pintu masuk, mengingat lokasi ini sepertinya telah menjadi ikon baru dengan spot foto yang punya keunikan," ujarnya.

Dari cermatan lebih jauh memang dapat dikatakan bahwa konektivitas antarwilayah, antarkota terutama yang terhubung melalui jalan lintas selatan Pulau Jawa menjadi semakin terfasilitasi dengan telah dibangunnya beberapa infrastruktur pendukung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun