Mohon tunggu...
Joko Martono
Joko Martono Mohon Tunggu... Penulis - penulis lepas

belajar memahami hidup dan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sebutan "Setan" Ternyata Tidak Selalu Berkonotasi Negatif

26 April 2018   20:24 Diperbarui: 26 April 2018   21:16 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Di tengah hingar bingar perhelatan politik menjelang Pilpres 2019 di negeri ini, belum lama muncul istilah yang cukup mengejutkan sekaligus menghebohkan. Betapa tidak, ada sebutan atau istilah "partai setan" dan "partai Allah" yang mungkin kini masih menjadi pergunjingan rakyat hingga di akar rumput.

Barang tentu dikotomi "partai setan" versus "partai Allah" kemudian mengundang respons yang cukup berkepanjangan. Kontroversi dalam bentuk wacana politik ini sesungguhnya perlu segera diredam melalui konsolidasi masing-masing pendukung supaya kita lebih produktif dalam membangun demokrasi di Indonesia demi masa depan yang lebih baik.

Dalam suasana yang kini ditandai suhu politik cenderung mulai "menghangat" maka adakalanya sejenak kita perlu melakukan "cooling down" demi kesehatan terutama kesehatan mental. Ini penting, karena bilamana pikiran hanya fokus kepada hal yang menguras energi dan yang seharusnya sudah termasuk "lagu lama" hanya beda versi itu biarlah diselesaikan pihak yang berkepentingan.

Nah, usut punya usut, tanya sana dan tanya sini, on the spot ke lokasi bahkan melalui cermatan maupun penelusuran sejauh ini ternyata istilah atau sebutan "setan" itu sendiri tidak selalu berkonotasi negatif loh....

Ketika penulis berjalan-jalan beberapa waktu lalu di seputaran bandara Adisutjipto Yogyakarta, tepatnya masuk wilayah Desa Maguwoharjo, lebih jelasnya lagi lewat RingroadTimur lurus menuju arah utara di sekitaran Stadion Internasional terdapat sebuah Dusun Setan. Dusun/pedukuhan Setan ini merupakan salah satu bagian dari wilayah Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DIY Kode Pos 55282. Resmi diakui berdasarkan Maklumat Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 5 tahun 1948 tentang perubahan daerah-daerah Kelurahan.

Hal serupa ditemui pula dengan sebutan/nama persis sama yaitu Pedukuhan Setan, terletak di Desa Wijimulyo, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulonprogo, DIY kode pos 55671. Posisi dusun/pedukuhan ini berada di jalan Wates-Muntilan.  Pedukuhan Setan di Kabupaten Kulonprogo juga resmi diakui berdasarkan Maklumat Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 5 tahun 1948.

Mengenai asal-usul mengapa dan bagaimana dusun atau pedukuhan tersebut diberi nama Setan, baik di Sleman maupun di Kulonprogo ini masih membuat penasaran penulis untuk menggali lebih dalam. Namun sayangnya beberapa warga yang ditemui belum bisa memberikan kisah historisnya.

By the way, seorang tokoh masyarakat di lokasi yang berhasil ditemui menjanjikan kepada penulis untuk datang lagi dan akan menceriterakan sejarah panjang lebar tentang Desa Wijimulyo dan berdirinya Kabupaten Kulonprogo yang tidak terlepas dengan cikal bakal sejarah Daerah istimewa Yogyakarta pada umumnya.

Untuk melengkapi sekaligus membuktikan bahwa sebutan "setan" tidak selalu berkonotasi negatif, kita bisa menelusuri wilayah Provinsi Jawa Tengah.  Di wilayah Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, terdapat sebuah dusun bernama Setan. Dusun ini berada di Desa Candiretno, Secang, Kabupaten Magelang. Nama dusun ini sempat menjadi buah bibir di dunia maya setelah tersebar plang nama sekolah SD Negeri Setan. Nah, kalau yang satu ini ada yang menyebut asal usulnya dari akronim Secang Wetan (disingkat: Setan).

Lebih jelasnya di sini: jateng.tribunnews.com

Sebutan "setan" tak kalah seramnya bila dikaitkan dengan aktivitas "balap liar malam" yang dulu digemari anak muda remaja. Di akhir tahun 1990 dan awal 2000-an pernah mencuat sebutan Yamaha RX-King Setan. Julukan ini terkenal saat itu karena selalu menang atau belum terkalahkan di arena taruhan balap malamnya dan Yamaha RX-King Setan kemudian melegenda. Korekan Cak Doel dari Surabaya Motor (SBM) ini sengaja memang dirancang agar mampu melesat secepat setan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun