Mohon tunggu...
Jimmy S Harianto
Jimmy S Harianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Redaktur Olahraga (1987-1993), Wakil Redaktur Opini dan Surat Pembaca (1993-1995), Redaktur Desk Hukum (1995-1996), Redaktur Desk Features dan Advertorial (1996-1998), Redaktur Desk Internasional (2000-2003), Wakil Redaktur Kompas Minggu (2003-2008), Redaktur Desk Internasional (2008-2012)

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Tim Asia Serasa Eropa Berkat Naturalisasi

4 Januari 2023   03:58 Diperbarui: 4 Januari 2023   15:09 1712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Malaysia (Twitter.com/@FAM_Malaysia via Kompas.com)

Tentang fenomena pemain naturalisasi, sebenarnya tidak hanya terjadi di Asia Tenggara saja. Akan tetapi itu sudah menjadi fenomena lama di seluruh dunia. Terutama di Eropa pertengahan abad ke-20. 

Contoh klasik terjadi pada diri Alfredo di Stefano. Striker legendaris kelahiran Buenos Aires ini bermain untuk tim nasional Argentina (1947), tetapi kemudian pada (1957-1961) bermain untuk Spanyol. Seperti bunglon saja yang berubah-ubah warna.

Rekan satu tim Di Stefano ketika di Real Madrid Spanyol, Ferenc Puskas juga demikian. Setelah mengumpulkan 85 caps (memperkuat tim nasional negerinya) untuk Hungaria, Puskas pun kemudian bermain untuk timnas Spanyol.

Main pindah kewarganegaraan yang tidak kalah sensasional di abad 20 adalah pemain kelahiran Sao Paulo Brasil, Jose Altafini. Di Piala Dunia FIFA 1958 Altafini bermain untuk Brasil saat Tim Samba itu juara dunia untuk pertama kalinya. Tetapi di Piala Dunia berikutnya, Piala Dunia FIFA 1962 ia bermain untuk Italia! Bener-bener bunglon sepak bola.

Dan memang sejak Brasil menguasai sepak bola dengan juara Piala Dunia FIFA 1958, 1962, 1970, 1994, 2002 maka pemain-pemain Brasil pun membanjir pindah Eropa. 

Sampai-sampai pada sebuah wawancara di bulan November 2007, Presiden FIFA Sepp Blatter secara sarkas pernah mengatakan pada Radio Inggris BBC: "Jika kita tidak menghentikan lelucon ini, dan jika kita tidak peduli, maka penjajah Brasil akan menuju Eropa dan Afrika, di Piala Dunia 2014 atau 2018," katanya.

Tidak Cuma Brasil

Apakah hanya Brasil? Ternyata membanjirnya pemain asing itu merajalela di mana-mana. 

Ini sejumlah catatan saja, masih ada yang lain: Ernst Wilimowski lahir di Polandia dari bapak ibu Jerman, ia main untuk tim Polandia dan kemudian Jerman. Joe Gaetjens penyerang tengah kelahiran Haiti. Ia bermain untuk Amerika Serikat, dan kemudian Haiti.

Lebih hebat lagi Luis Monti yang kelahiran Argentina. Ia kemudian dibajak jadi warga Italia karena kehebatannya di sepak bola. 

Monti adalah satu-satunya pemain di dunia, yang mampu tampil di final Piala Dunia, dan turun bermain untuk negara yang berbeda. Ia menjadi pemain Argentina tanah kelahirannya pada (1924-1931) dan pemain Italia (1932-1936).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun