Mohon tunggu...
JIMMY DIMAS WAHYU
JIMMY DIMAS WAHYU Mohon Tunggu... wiraswasta -

* Indonesia No.1 Wealth Motivator * Favourite Speaker by Speaker Indonesia * Board of Advisor Lima Dua Group

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Bambu Runcing dan Bamboo Investing

2 Januari 2013   11:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:37 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1329674545323691528

[caption id="attachment_162224" align="alignnone" width="210" caption="Jimmy Dimas Wahyu (JDW)"][/caption]

“If you fail to plan, you plan to fail”

Awalnya artikel ini hendak saya publikasikan menjelang Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 67 pada tanggal 17 Agustus 2012 lalu, namun karena keinginan saya untuk perfect terhadap artikel ini menyebabkan artikel tidak bisa saya lanjutkan pada saat itu. Artikel ini kemudian saya lanjutkan kembali dan akan saya publikasikan awal tahun 2013 sehubungan dengan momentumyang tepat akan adanya tahun baru yang membawa impian dan harapan yang baru pula. Dalam rangka menyambut Kemerdekaan RI dan tahun baru 2013 mendatang, saya terbeban untuk membagikan hasil pemikiran saya berdasarkan pengetahuan yang saya miliki agar masyarakat dapat memperoleh kemerdekaan. Kemerdekaan yang saya maksud disini bukanlah kemerdekaan fisik seperti hal nya jaman penjajahan atau jaman memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan namun kemerdekaan yang saya maksudkan disini adalah jenis kemerdekaan lainnya yaitu kemerdekaan finansial.

Pada kesempatan ini, saya ingin mengajak pembaca untuk mengingat kembali dan tidak pernah melupakan sejarah bagaimana perjuangan para pahlawan kita yang telah gugur demi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) hingga mempertahankan kemerdekaan itu sendiri. Pelajaran sejarah pada masa sekolah saya dahulu selalu menceritakan kepada kita bagaimana sebelum Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini terbentuk, kita dijajah oleh kolonialisme Belanda selama 3,5 abad dan masih ditambah dengan penjajahan Jepang selama 3 tahun. Pada awal perjuangan para pahlawan kita, dengan minimnya senjata yang dimiliki, pilihan senjata pada waktu lalu yang sangat terkenal adalah Bambu Runcing.

Bambu Runcing

Bambu Runcing adalah senjata yang terbuat dari Bambu yang kemudian diruncingkan. Hingga saat ini bambu runcing telah menjadi lambang dan simbol di beberapa daerah di Indonesia sebagai keberanian dan pengorbanan dalam meraih kemerdekaan. Bambu Runcing digunakan sebagai alat perjuangan, berangkat dari ketiadaan, kekurangan peralatan perang yang tersedia, sementara perjuangan harus dilanjutkan terutama setelah Indonesia merdeka. Musuh Indonesia setelah proklamasi menjadi sangat banyak dan dengan kekuatan besar, Jepang yang masih bercokol, Belanda yang ingin menguasai lagi dan Sekutu yang juga akan menjajah menggantikan Jepang dan Belanda maka persenjataan sangatlah dibutuhkan. Bambu Runcing dan peralatan tradisional lain menjadi alternatifmurah, bisa digunakan secara masal demi mencapai kemerdekaan. Saya meminta pembaca memperhatikan kata yang saya berikan penekanan dengan huruf tebal dan underline untuk penjelasan saya berikutnya. Kesimpulannya, bambu runcing merupakan suatu senjata yang legendaris dalam masa sebelum dan setelah kemerdekaan itu sendiri. Pertanyaan kritis saya adalah mengapa Bambu Runcing sangat terkenal dan menjadi legenda dibandingkan jenis senjata lainnya? Karena Bambu Runcing berangkat dari ketiadaan senjata pada waktu lalu, alternatif senjata yang tersedia, murah dan mudah diperoleh dan bisa dibuat secara massal.

Bamboo Investing

Lantas, apa kaitannya Bambu dengan Kemerdekaan Finansial seperti yang telah saya bahas? Ketika saya mempersiapkan dan memikirkan artikel ini membutuhkan waktu yang relatif lama hingga menemukan judul yang sesuai untuk artikel ini, yaitu Bambu. Bambu pada masa kemerdekaan merupakan senjata yang digunakan untuk memperebutkan dan mempertahankan kemerdekaan, maka Bambu pula lah yang akan membantu masyarakat Indonesia mencapai kemerdekaan finansial yang saya maksudkan. Bagaimana bisa?

Ijinkan saya menceritakan kepada pembaca mengenai seseorang yang menginspirasi saya secara pribadi dan tanpa kenal lelah berjuang untuk menginspirasi masyarakat Indonesia demi mencapai kemerdekaan finansial dan saya anggap sebagai seorang coach atau mentor untuk saya khususnya di bidang investasi. Beliau adalah Bapak Michael Steven selaku CEO perusahaan investasi terkemuka di Indonesia. Jika saya membahas mengenai bambu maka pikiran saya langsung tertuju kepada Beliau yang selalu mengenalkan kepada masyarakat istilah Bamboo Investing.

Dalam penjelasannya, Beliau menceritakan kepada saya mengapa menggunakan bambu. Beliau terinspirasi bambu ketika sebagai senjata merebut dan mempertahankan kemerdekaan, dan Beliau teringat pula bagaimana dahulu bambu digunakan sebagai tabungan tradisional atau dalam bahasa Jawa sering disebut dengan “celengan”. Dan melalui contoh bambu ini pula, Beliau ingin menginspirasi masyarakat Indonesia sebagai senjata (kembali) untuk mencapai kemerdekaan finansial.

Apa yang sebenarnya dimaksud dengan Bamboo InvestingBamboo Investing sebenarnya merupakan cara atau strategi investasi yang sebenarnya sederhana dan mudah dipahami yaitu dengan melakukan investasi sejumlah dana secara disiplin, konsisten dan teratur dalam suatu periode waktu. Contoh, saya melakukan investasi setiap minggu sebesar Rp 100.000,- maka secara disiplin, konsisten dan teratur pula saya akan menyisihkan sebagian dana saya untuk investasi tersebut setiap minggu. Sederhana bukan? Pembaca bisa melakukan aplikasi investasi tersebut setiap hari, minggu atau bulan secara teratur sesuai dengan kemampuan finansial Pembaca. Tentunya semakin besar dana yang Pembaca siap investasikan, semakin besar pula kemungkinan Pembaca memperoleh keuntungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun