Mohon tunggu...
Jimmy Banunaek
Jimmy Banunaek Mohon Tunggu... Guru - Menulislah sebelum engkau mati

Penulis pemula yang mau terus belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kematian Terindah

2 Maret 2019   19:49 Diperbarui: 2 Maret 2019   19:49 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://ambirkelo.wordpress.com

Enam juli diawal minggu pertama dari sekian hari yang ditunggu, tersentuh sebuah kisah yang paling berarti bagi seseorang yang menanti sebuah kehidupan. Kehidupan dari massa konsepsi melewati massa remaja belia hingga menjadi seorang gadis yang dewasa. Namun di dalam kehidupan itu tersurat sebuah peluang untuk hadirnya sebuah cinta yang melekukan pertumbuhan jasmaninya.

Nabila begitu cantik dan baik pula. Mungkin itu beberapa kelebihan dari dia yang membuat para penjantan memburunya, termasuk Avian.

Beberapa hari lagi Nabila akan pulang ke kampung halamanya, karena liburan semester. Dia akan bertemu keluarganya. Dia sangat menyanyangi ibunya. Ibunya sangat berarti dalam hidupnya. Ayahnya telah meninggal semasa remajanya sehingga semua kasih sayangnya, biaya kuliah dan lain sebagainya didapat dari sang ibu.

Nabila sangat menginginkan hari ulang tahunya dirayakan bersama ibunya tapi, ia harus menyelesaikan beberapa mata kuliah yang belum terselesaikan. Ibunya sangat merindukan kedatangannya, karena dia anak perempuan satu-satunya yang diijinkan ibunya untuk kuliah di kota karang ini. Memang sepintas lalu kota karang dijuluki kota kasih, tetapi perkembangan kota ini sedang menuju ke kota metropolitan jadi segala tindak-tanduk berubah menjadi kota glamour. Inilah yang sangat dikuatirkan oleh ibunya, kalau-kalau ia terjerumus ke dunia glamour itu.

Setelah kepergian ayahnya, ibunya merasa terpukul karena harus berperan sebagai ayah sekaligus sebagai seorang ibu yang setia mengurus rumah tanga itu. Nabila sangat memegang teguh pesan ibunya, apapun pesan dari ibunya tidak pernah ia bantah dan melakukan seturut kehendak ibunya. Dalam hal berpacaran pun selalu dibatasi dengan ajaran-ajaran kepercayaanya. Setiap pagi ibunya selalu membangunkan lewat pesan singkat (sms) atau langsung menelponnya. Itulah kasih sayang seorang ibu yang dirasakannya.

Memegang teguh kepercayaan ibunya merupakan kunci keberhasilannya, tapi sebagai gadis yang mempunyai perasaan cinta seperti gadis-gadis yang lain, ia juga mempunyai keinginan untuk memiliki seorang pacar. Pacar seperti apa yang ia inginkan harus sesuai kriteria dia dan penilaian ibunya.

Melewati masa lalu manakala di bangku SMA ia pernah disakiti oleh seorang cowok, maklumlah cinta monyet tapi itulah cinta pertamanya. Mungkin cinta pertamalah yang membuat hatinya luka membekas , sehingga laki-laki menjadi sulit untuk dipercaya.

Hari berganti, bulan pun berlalu, tahun-tahun makin berdatangan. Nabila menjadi sadar bahwa masa SMA sangat berbeda dengan masa yang ia hadapi sekarang. Ia tidak bisa terus-terusan menutup diri dari kehidupan percintaan. Karna sadar ataupun tidak sadar itulah bagian dari kehidupan. Ia menjadi tegar dan perlahan-lahan membuka ruang hatinya untuk dimasuki aroma-aroma cinta dan asmara dari para pencinta.

Kesempatan itulah yang dimanfatkan oleh Avian. Avian yang berjuang dari sekian banyak pejantan yang bertarung untuk memperebutkan-merasuki ruang kediaman mahkota putri khayangan, dan impian Avian semakin mengalir deras tak terbendung walaupun sekat-sekat itu selalu menusuknya, menikam yang lain bahkan duri-duri tajam menancap dengan pasti untuk memberikan kepedihan bagi para pejantan yang bertarung dari segala arah. Perjuangan cintanya terus dipacu dengan semangat dan juang yang tinggi. Dia mengembara dari mulut ke mulut untuk meningkatkan adrenalinnya. Tangan, kaki, jemari, deyutan nadi maupun jantungnya selalu memberikan perangsang buatnya untuk terus berlari dan meraih mahkota kehidupan terindah itu.

Denting-denting kebahagian semakin dirasakannya walaupun baru dalam tingkatan mengagumi. Perasaan itu mengalir tanpa penghalang, yang ingin dia setubuhi walaupun hanya sedikit, ingin dia lumati karena semakin menampakan gairahnya. Dia terus berestafet, beristrahat, kemudian dipacu lagi dikencangkan otot-ototnya, dirapatkan semua barisan dengan pasti, dikumandangkan mimik-mimik wajahnya, kata-katanya mengalir terus tiap subuh. Dia tertidur dengan terpejam, matanya melotot berlinang air mata ketika membanyangkan suatu yang terindah berubah menjadi kekecewaan. Tetesan itu membuat wajahnya memerah gemulai, urat-urat saraf berkontrasi takberarah, dia menjadi takut, sedih, murung, lemas, letih, lesu, lelah, lusuh terkulai taksadari.

Dia sangat mencintai Nabila. Nabila adalah gadis kelahiran bulan Juli yang mempunyai tabiat untuk tidak berbasa-basi dalam menjalani kehidupan. Cinta Avian terselubung hampir setengah tahun, dan peluru cintanya ditembakan dua kali padanya tapi peluru itu mengambang tak mengenai sasaran. Avian menjadi bungkam, berubah menjadi bunglon; melata, melilit dari dahan ketangkai menembus daun dan ranting hingga ke pucuknya namun dia gagal mencibir manisnya madu itu. Ingin ditangisi tapi dia malu pada malaikatnya, hati Avian berserak mengeluarkan aliran-aliran kebencian. Memeras kental kejahatan badani hingga mengalir ke seluruh pelosok butiran-butiran jantung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun