Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bulgaria mengundurkan diri karena skandal pembelian apartemen mewah yang telah memaksa beberapa pimpinan partai politik mengundurkan diri.
Kepala Kejaksaan  (Chief Prosecutor) Bulgaria Sotir Tsatsarov mengatakan pada bulan April 2019 Ketua KPK Bulgaria, Plamen Georgiev, termasuk orang yang sedang diperiksa terkait skandal tersebut dengan tuduhan memberikan pernyataan yang keliru karena dia dan isterinya mendapatkan apartemen di ibu kota Bulgaria, Sofia.
President Bulgaria Rumen Radev menarik dukungannya terhadap Georgiev, yang telah menjabat Ketua KPK Bulgaria sejak bulan Maret 2018.
Georgiev, yang telah mengambil cuti panjang menyangkal bahwa dirinya terlibat dalam skandal tersebut.
"Saya tidak melakukan tindakan kejahatan, saya putuskan untuk mengundurkan diri sejak beberapa waktu lalu karena pelecehan yang dilakukan media terhadap keluarga saya" kata Georgiev kepada media tanggal 31 Juli 2019.
LSM anti korupsi Bulgaria mengatakan bahwa Ketua KPK Bulgaria Georgiev tidak jujur dalam melaporkan harta kekayaannya tentang apartemen seluas 186 meter perdevi yang dimilikinya itu.
Dalam pemungutan suara tanggal 31 Juli 2019, parlemen Bulgaria menerima pengunduran diri Georgiev dengan 120-3 suara.
Sebelumnya wakil ketua partai berkuasa GERB, Tsvetan Tsvetanov, juga telah mengundurkan diri dari parlemen pada bulan Maret 2019 akibat skandal itu.
Skandal itu juga telah memaksa Menteri Kehakiman dan dua wakilnya mengundurkan diri dengan tuduhan mereka membeli apartemen di bawah harga pasar.
Semoga ini menjadi pembelajaran bagi kita agar pimpinan KPK pun perlu tetap berhati-hati karena  pimpinan KPK pun tidak kebal terhadap hukum.Â