Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Agar Pemilu 2019 Benar-benar Bersejarah bagi Indonesia dan Dunia!

15 Oktober 2018   13:27 Diperbarui: 15 Oktober 2018   14:02 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Turut Andil dalam Kampanye Damai Pemilu 2019

Asian Games dan Asian Para Games 2018 sudah ditutup dengan baik di Indonesia. Walaupun Indonesia tidak tampil sebagai juara, namun ada kesan bangga dan bahagia karena untuk pertama sekali dalam sejarah atlit Indonesia memperoleh medali terbanyak.

Semangat yang sama kiranya dapat diterapkan dalam menghadapi pemilu Presiden tahun 2019. Kita berharap pemilu itu akan diadakan sebaik mungkin mengingat lembaga penyelenggara yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan juga Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sudah semakin profesional dan semakin berpengalaman.

Kampanye Damai 2019 - Kotak Suara/kompas/kompasiana

Siapapun pemenangnya nanti, kita berharap bahwa pemilu 2019 menjadi pemilu presiden terbaik dan paling demokratis. Kuncinya ada pada calon presiden dan wakil presiden. KPU dapat membuat ketentuan bahwa pengumuman perhitungan sementara (lembaga survei) tidak diperkenankan karena bisa memengaruhi sikap masyarakat. Semua stasiun televisi dan media lainnya hanya boleh menayangkan hasil penghitungan sementara dari KPU. Dalam hal ini KPU bisa mengajak para konsultan atau lembaga survei itu untuk membantu KPU menayangkan hasil sementara dari waktu ke waktu.

Saat pengumuman, KPU dapat mengundang calon dan seluruh wakil partai politik dengan dihadiri seluruh perwakilan asing di Jakarta. Sangat ideal jika suatu saat nanti KPU memiliki gedung yang representatif dan dapat menampung hadirin yang diundang, termasuk media. Namun untuk sementara mungkin dapat diundang ke suatu tempat (misalnya di salah satu hotel besar yang pesertanya benar-benar dijaga ketat).  

Begitu diumumkan oleh KPU siapa kemungkinan yang akan tampil sebagai pemenang, maka KPU meminta yang kalah untuk tampil lebih dulu menyampaikan pidato mungkin sekitar 15 menit. 

Isi pidatonya tentu mengucapkan terima kasih kepada para pendukung dan juga mengucapkan selamat kepada pemenang dan harapan kepada pemenang agar dapat memperhatikan beberapa hal yang terkait dengan kepentingan rakyat, dan tidak perlu lagi menyerang yang menang karena tidak ada pengaruhnya lagi. Bahkan itu terkesan kurang menunjukkan sikap pahlawan yang tidak bisa menerima kekalahan.

Setelah pidato yang kalah itu kemudian Ketua KPU mengundang pemenang untuk menyampaikan pidatonya juga 15 menit. Isi pidatonya juga mengucapkan terima kasih kepada para pendukung dan juga ucapan terima kasih secara khusus kepada yang kalah. 

Calon presiden juga tidak ada salahnya memetik atau mengutip beberapa hal yang menjadi perhatian utama calon yang kalah. Tentunya tidak salah jika pemenang mengharapkan agar yang kalah terus memberikan sumbangan pemikiran untuk kemajuan bangsa di waktu mendatang.

Setelah pidato dari pemenang, KPU meminta calon Presiden dan wakil presiden bertemu dan bersalaman dengan calon yang kalah. Ini merupakan contoh yang luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun