GP Bahrain di Sirkuit Sakhir Minggu, 3 April 2016 tercatat sebagai sejarah baru dengan adanya pembalap Indonesia pertama yang menyentuh garis finish pada sebuah lomba Grand Prix F1. Rio Haryanto, dari tim Manor Racing adalah pembalap tersebut. Rio finish di posisi 17 dari 17 pembalap yang berhasil menyelesaikan 57 lap GP Bahrain.
Jika dilihat dari sudut pandang orang ‘non Indonesia’ boleh dibilang “Rio Haryanto menempati posisi juru kunci pada GP Bahrain”. Performa Rio tampak kalah telak dibanding rekan setimnya Pascal Wehrlein.
Aksi Wehrlein sepanjang lomba memang cukup menarik perhatian publik dengan beberapa kali aksi over taking dengan pembalap lain. Sementara Rio?
**
Apakah Rio ‘sepayah’ itu?
F1 Fanatic dot com, sebuah ‘the independent F1 blog’, menampilkan data-data yang, paling tidak, menggambarkan bahwa performa Rio tidak kalah jauh dari Pascal Wehrlein.
Dari data-data itu pula kita bisa ambil kesimpulan, kenapa performa Rio tidak seagresif rekan satu timnya tersebut.
**
1. Hasil GP Bahrain
[caption caption="Result"][/caption]Pascal Wehrlein menempati posisi 13 diakhir lomba, sementara Rio di posisi 17. Keduanya tertinggal 1 lap dari sang juara Nico Rosberg.
Sementara Wehrlein hanya tertinggal 2,541 detik dari posisi 12 Marcus Ericsson, sedangkan Rio tertinggal cukup jauh 18,953 detik dari posisi 16 Sergio Perez. Secara keseluruhan Rio tertinggal 27,907 detik dari Wehrlein.
**
2. Grafik perbandingan posisi tiap lap antara Rio dengan Wehrlein
[caption caption="Lap Chart"]
**
3. Grafik perbandingan waktu tempuh tiap lap (lap time)