Mohon tunggu...
Andri S. Sarosa
Andri S. Sarosa Mohon Tunggu... Insinyur - Instruktur, Trainer, Konsultan Sistem Manajemen + Bapak yang bangga punya 5 Anak + 1 Istri

Insinyur lulusan Usakti

Selanjutnya

Tutup

Politik

Blunder Richard, Blunder iNewsTV

23 Juni 2016   08:32 Diperbarui: 23 Juni 2016   08:36 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: twitter.com

Richard Sukarno...

Nama ini mendadak terkenal di media massa dan media sosial ketika mengadakan jumpa pers di Kafe Dua Nyonya, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu, 22 Juni 2016 untuk membongkar praktek kecurangan yang dilakukan oleh Teman Ahok dalam pengumpulan 1 juta KTP dukungan. Richard bersama 4 mantan Teman Ahok adalah penanggung jawab pengumpulan KTP dibeberapa Kelurahan di Jakarta, istilah yang dipakai Richard adalah petugas lapangan.

Ini tentu saja menarik karena ditengah serangan kepada Teman Ahok yang makin hari makin meningkat, masyarakat jadi penasaran seperti apa cara kerja Teman Ahok dalam hal menggalang pengumpulan KTP maupun masalah keuangan karena Richard juga melempar isu mark down keuangan Teman Ahok. Ibaratnya Richard ini adalah the right man in the right place at the right time.

Sore itu radio Sindotrijaya FM Jakarta berhasil melakukan wawancara udara dengan Richard Sukarno. Sang penyiar Lia Christie berusaha mengorek keterangan dari Richard tentang latar belakang dan tujuan Richard dan kawan-kawannya melakukan jumpa pers siang tadi.

Jawaban yang diberikan Richard berputar-putar, tidak langsung pada inti pertanyaan yang membuat saya sebagai pendengar kesal juga. Misalnya ketika Lia menanyakan status Richard, apakah dipecat dari Teman Ahok? Richard tidak merasa dipecat tapi malah mengistilahkannya dengan kata ditutup dan ketika ditanya lagi apa yang dimaksud dengan ditutup? Akhirnya dia bilang, “... ya bahasa kasarnya; dipecat”. Lho?

Maksud hati ingin tahu cara kerja Teman Ahok tapi malah dibikin bingung.

Saya langsung kirim pesan lewat whatsapp kepada penyiar Lia untuk menanyakan tentang apa yang dimaksud Richard tentang kebohongan Teman Ahok dan modusnya seperti apa?

Lia meneruskan pertanyaan saya kepada Richard, tapi apa jawabnya? Belum menjelaskan, beliau malah pamitan karena sudah dijemput oleh sebuah stasiun televisi untuk melakukan wawancara, katanya. Lha?!

Masih penasaran, setelah buka puasa saya cari-cari channel TV yang menyiarkan wawancara dengan bapak Richard ini. Yang saya cari adalah stasiun TV yang kritis terhadap Ahok, dugaan pertama adalah TV One.

Ternyata bukan... setelah saya ingat-ingat, TV One memang agak meredakan serangannya kepada Ahok sejak DPP Partai Golkar DKI mengumumkan wacana untuk mendukung Ahok di Pilkada DKI 2017.

Bergeser ke TV satu lagi yang kritis terhadap Ahok dan masuk dalam grup MNC, iNewsTV, ternyata benar. Acara iTalk yang dipandu Hardy Hermawan menampilkan narasumbar bapak Richard Sukarno dan pendiri Cyrus Network bapak Hasan Nasbi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun