Bahkan saat ini makin banyak hadir para starling (starbak keliling) yang menjajakan Kopi Sachet terutama untuk para rekan ojol yang lagi mangkal nunggu penumpang dan masyarakat umum lainnya yang belum sempat ngopi di rumah.
Tapi, dibalik bekennya Kopi Sachet, tahukah Anda bahwa bungkus Sachet bekas kopi itu susah bahkan tidak mungkin untuk di daur ulang?
Kenapa?
Karena sebagian besar Sachet bekas kopi terbuat dari bahan komposit dengan beberapa lapisan bahan berbeda yang disatukan, seperti kertas, plastik dan foil (lembaran logam).
Jika ingin di daur ulang maka unsur-unsur tersebut harus dipisahkan menurut jenisnya. Dan ini tidak mudah dilakukan di fasilitas daur ulang standar, perlu peralatan yang canggih (mungkin belum ada di Indonesia).
Akhirnya, jika tidak dilakukan upcycle (daur ulang kreatif) menjadi produk baru maka Sachet bekas itu akan berakhir di tempat sampah umum dan perlu ratusan tahun untuk terurai oleh alam.
Bagi lingkungan, Kopi Sachet adalah salah satu musuh yang bisa mencemari mereka.
Apa lagi jika membuka Kopi Sachet dengan menggunakan gunting. Potongan kecil Sachet, jika dibuang ke laut atau sungai, malah dapat dimakan oleh satwa yang mengakibatkan masalah juga buat mereka.
Kopi Sachet memang sahabat manusia tapi manusia pun perlu bijak dalam mengelola Sachet bekasnya untuk tidak dibuang sembarangan. *