Mohon tunggu...
Andri S. Sarosa
Andri S. Sarosa Mohon Tunggu... Bapak-Bapak Kurang Gaul

Menuangkan khayalan menjadi tulisan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menuju Negara Mafia

9 Mei 2025   09:29 Diperbarui: 9 Mei 2025   09:29 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Mafia (Sumber: History Channel)

Akhir-akhir ini ulah Ormas bergaya Preman sudah meresahkan masyarakat. Dari yang urusan receh-receh sampai yang berani menyegel sebuah Pabrik dan bahkan terjadi adu tembak menembak beneran di kawasan Kemang Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.

Beberapa Polda sudah membentuk Tim Khusus untuk memberantas ulah mereka, bahkan DPR pun mendorong untuk dibentuknya Satuan Tugas (Satgas) Terpadu Operasi Penanganan Premanisme.

Tapi apakah semua Ormas bergaya preman? ... Tentu tidak! 

Pembentukan Ormas (organisasi masyarakat) tidak sembarangan karena ada banyak Peraturan Perundangan yang mengaturnya.
Tujuan pembentukan pun juga dipersyaratkan, misalnya:

  • Melestarikan dan memelihara norma, nilai, moral, etika, dan budaya yang hidup dalam masyarakat.
  • Mengembangkan kesetiakawanan sosial, gotong royong, dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat.

Paling penting dalam persyaratan disebutkan bahwa salah satu fungsi Ormas adalah bentuk partisipasi masyarakat untuk memelihara, menjaga, dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

Nah, jika ada Ormas bergaya Preman yang bikin rusuh seenak jidatnya dan meresahkan masyarakat, itu adalah Oknum yang memecah belah bangsa. Karena Ormas yang baik adalah Ormas yang patuh hukum.

Kebetulan saya kenal dengan seorang Petinggi Ormas yang terkenal di Indonesia. Perbedaan sikap antara Petinggi Ormas tersebut dengan Oknum Anggota di lapangan bagai bumi dan langit karena Oknum Anggotanya kerap bergaya Preman yang terkesan ingin ditakuti oleh masyarakat. Tidak semua, tapi itu adalah Oknum.

Memang, sudah seharusnya Pemerintah memberantas bibit-bibit Premanisme yang menjurus ke tindakan kriminal ini secepat mungkin, mumpung belum besar. Sebab sangat sulit mengharapkan para Preman tersebut Pensiun seperti Kang Bahar dan anak buahnya di sinetron Preman Pensiun.

Kita perlu mengambil hikmah dari film-film gangster Amerika The Godfather (1972 - Marlo Brando & Al Pacino) dan film The Untouchable (1987 - Kevin Costner, Robert De Niro, Sean Connery) dimana dikisahkan susahnya memberantas Ormas Premanisme yang telah tumbuh besar menjadi Mafia.

Atau Yakuza di Jepang yang mulai tumbuh pada awal tahun 1612 yang sampai sekarang tidak bisa diberantas oleh Pemerintah Jepang.
Yakuza Modern saat ini sudah menggurita ke sektor bisnis dalam negeri dan juga sampai ke Amerika bahkan mereka pun terjun ke dunia politik di Jepang.

Jika Pemerintah tidak dapat memberantas bibit-bibit Premanisme yang mulai tumbuh melalui Ormas nakal, maka niscaya mereka akan menguasai seluruh Indonesia dan Indonesia pun termasuk dalam golongan negara Mafia.

Dukungan masyarakat untuk memberantas Premanisme dan Ormas Ilegal di Indonesia sangat diharapkan Pemerintah. 

Ayo semangat Indonesia!

*

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun