Trotoar juga tersedia di area pemukiman walaupun tidak selebar yang ada di jalan raya tapi menggunakan standar yang sama, seperti area penyeberangan, marka untuk para tuna netra dan lain-lain. Pokoknya selama di Jepang, Anda wajib berjalan di trotoar, jangan jalan-jalan di badan jalan yaa.. bisa ditangkap Polisi nanti.Â
Trotoar ini menyatu dengan jalur sepeda tapi pesepeda akan mengalah kepada pejalan kaki sehingga tidak terjadi benturan disana. Jika trotoarnya menyempit, maka sepeda diijinkan untuk melewati badan jalan. Dan, yang unik, sepeda juga wajib menyeberang di zebra cross.
Jika Anda jalan-jalan membawa hewan peliharaan, jangan lupa wajib bawa kantong pup yaa.. karena pemilik wajib membersihkan dan membuang pup hewan tersebut.
Refreshing ala Jepang
Para pekerja Jepang, walaupun di jam kerja mereka serius bekerja tetapi mereka juga perlu refreshing. Kadang saat tidak lembur, mereka mengajak kami untuk makan-makan menikmati masakan khas Jepang sepulang kerja.
Selayaknya basa-basi ala Jepang, biasanya mereka akan menawarkan kami untuk minum sake atau bir. Jika kami tolak, mereka akan maklum karena sebagai umat Islam kami dilarang minum minuman keras. Kebanyakan dari mereka akan minum sake atau bir sampai mabuk dan berkaraoke ria bahkan mereka sampai sempoyongan saat berjalan pulang.
Tapi herannya, keesokan harinya mereka dapat kembali semangat bekerja tanpa ada tanda-tanda mabuk malam harinya. Ternyata, itulah refreshing gaya Jepang untuk menghindari kejenuhan bekerja.
Refreshing ala Indonesia
Mereka pun paham refreshing gaya Indonesia yang lebih suka menikmati keindahan alam, salah satunya keindahan bunga Sakura di musim semi. Biasanya bunga Sakura mulai bermekaran setelah musim dingin di bulan Maret - April, bulan rekomendasi jika ingin berlibur ke Jepang, tidak kedinginan dan tidak kepanasan.