Mohon tunggu...
Andri S. Sarosa
Andri S. Sarosa Mohon Tunggu... Insinyur - Instruktur, Trainer, Konsultan Sistem Manajemen + Bapak yang bangga punya 5 Anak + 1 Istri

Insinyur lulusan Usakti

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Masa Tenang: Emak-emak Kok Dilawan?

12 Februari 2024   13:01 Diperbarui: 12 Februari 2024   17:05 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Alinea.ID

Seorang wanita, teman masa kuliah, yang berstatus emak-emak adalah salah satu pendukung fanatik salah satu Paslon Presiden.

Beliau ini giat sekali mempromosikan Paslon yang didukungnya baik di dunia nyata maupun di dunia maya seperti Instagram, Facebook dan Tiktok. Tapi Beliau tidak berani promo di Whatsapp Group (WAG) karena sudah ada aturan WAG Teman Kuliah bahwa WAG No Politic, yang melanggar bakal di remove.

Tanggal 11 Februari 2024 yang merupakan hari pertama masa tenang Kampanye Pemilu, Beliau masih meng-upload foto tentang kegiatan Paslon di status IG-nya. Sebagai teman yang baik, saya lalu mengingatkan Beliau bahwa saat ini adalah masa tenang jadi tidak usah menampilkan apapun yang mengarah ke Kampanye.

Dan sayapun juga melampirkan cuplikan Peraturan KPU Nomor 15/2023 yang menyatakan hal itu.

Sumber gambar: PKPU No.15/2023
Sumber gambar: PKPU No.15/2023

Peringatan saya ini bukan karena saya adalah "lawan politiknya", pilihan kita sama tapi saya hanya kuatir nanti malah merusak citra Paslon yang didukungnya jika di masa tenang ini masih ada pendukung yang melanggar aturan.

Tapi apa yang tanggapan Beliau?

Alih-alih mendapatkan kata "terimakasih sudah mengingatkan", Beliau malah nyerocos panjang lebar khas emak-emak tapi dalam bentuk tulisan..

Sumber gambar: IG Pribadi
Sumber gambar: IG Pribadi

Hadeeeh.. nyerah deh kalo udah lawan emak-emak. Terserah emak aje deh mau gimanalah, pasrah deh gue! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun