Mohon tunggu...
Jilal Mardhani
Jilal Mardhani Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati

“Dalam kehidupan ini, selalu ada hal-hal masa lampau yang perlu kita ikhlaskan kepergiannya.”

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Standar Ganda

16 April 2018   11:17 Diperbarui: 16 April 2018   12:20 719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maksudnya ac-dc, kanan-kiri ok, atau abu-abu. Sikap dan pendirian yang tak jelas karena bergantung pada situasi dan keuntungan bagi dirinya sendiri.

+++

Rocky Gerung mengatakan kitab suci adalah fiksi, dan sebagian orang merasa tersinggung. Yakni, mereka yang merasa kitab sucinya dilecehkan. Padahal dia tak menyatakan kitab suci apa. Artinya tak mesti Al Quran, Injil, atau kitab suci yang diimani berbagai agama dan kepercayaan lainnya di dunia ini.

Mungkin saja yang dimaksudnya adalah novel karya Nick Carter. Siapa yang melarang dia seandainya menganggap buku roman esek-esek itu sebagai kitab suci?

Jadi 'ketersinggungan' terhadap kata-kata Rocky Gerung, saat tampil di acara perbincangan yang tak jelas formatnya di salah satu siaran televisi beberapa waktu lalu itu, menurut saya: berlebihan!

Saya justru lebih paham, jika ada yang merasa kecerdasan intelektualnya tersinggung. Bahkan dilecehkan. Sebab, Rocky seenaknya membuat definisi 'baik' untuk fiksi, dan 'buruk' untuk fiktif.

Saya kutip kembali argumen Sitok Srengenge, sastrawan yang tentu lebih paham tentang linguistik: "fiktif" itu kata sifat dari "fiksi". Bagaimana mungkin penanda sifat sesuatu yang "baik" bisa berarti "buruk"?

+++

Ahok sudah dikorbankan gara-gara ketersinggungan berlebihan dari sekelompok orang yang menuduhnya menista Al Quran. Sebagai Muslim, saya sama sekali tak sependapat dengan tuduhan itu. Sebagaimana juga yang pernah menimpa Arswendo saat Orde Baru berkuasa dulu.  Dia dituding menghina Islam karena --- menurut jajak pendapat yg dilakukannya --- menempatkan Suharto lebih populer dari Nabi Muhammad. Keduanya divonis bersalah dan masuk penjara.

Tuntutan terhadap Rocky Gerung agar diproses secara hukum, karena mengatakan kitan suci adalah fiksi, kini sedang bergulir.

Jika kemudian, gara-gara ucapannya, dia pun dinyatakan bersalah oleh pengadilan, secara pribadi saya juga tak setuju. Sebab, sama artinya dengan legitimasi upaya pemberangusan kebebasan berekspresi dan mengemukakan pendapat. Hal itu sungguh tak sehat bagi upaya demokratisasi Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun