Mohon tunggu...
najia ayugestania
najia ayugestania Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Promosi Kesehatan Atasi Difteri Melalui Media Banner, Emang Bisa?

23 Maret 2023   21:52 Diperbarui: 23 Maret 2023   21:58 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengendalikan faktor-faktor kesehatan melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar masyarakat dapat menolong diri sendiri, serta mampu menembangkan kegiatan yang bersumberdaya masyarakat, sesuai social budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan (DEPKES RI, 2007). Promosi kesehatan menjadi salah satu sarana penunjang pendekatan kesehatan masyarakat. 

Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat ialah konsep dari promosi kesehatan tetapi masih ada yang belum bisa menerapkan konsep tersebut dikarenakan minimnya informasi terkait informasi kesehatan. Tujuan dari adanya promosi kesehatan yaitu untuk meningkatkan pemahaman masyarakat agar terciptanya peningkatan derajat kesehatan fisik, mental, bahkan lingkungan sosial. Salah satu media yang banyak digunakan untuk mempromosikan dan mensosialisasikan kesehatan yaitu banner.

Rumah sakit Permata Bunda yang berada di Jl. Soekarno Hatta, kota Malang merupakan salah satu contoh yang menggunakan banner sebagai media komunikasi kesehatan. Menurut KBBI, banner adalah media promosi yang berisi pesan atau berita yang menjadi informasi untuk khalayak ramai dan juga menjadi bahasa promosi untuk berdagang yang akan menarik minat para konsumen untuk mengenali sebuah produk yang diiklankan.

Pada analisis media diatas, media tersebut berisi tentang pentingnya mencegah terjangkitnya penyakit difteri yang cukup banyak memakan korban jiwa dan dapat menyerang siapapun dengan melakukan imunisasi difteri lengkap. 

Dengan menggunakan metode promosi kesehatan massa yang bersifat publik, yang dimana tidak membedakan umur, jenis kelamin, pekerjaan, dan lain-lain sehingga penyampaian pesan kesehatan dapat diterima disemua kalangan tanpa terkecuali. Jenis media adalah X-banner yang berbentuk huruf X terbuat dari rangka aluminium dengan dua tiang ringan yang digunakan sebagai penopang. Media tersebut memiliki ukuran, yakni 80 x 180, dan berbentuk vertikal. 

Terdapat kelebihan dari media yang digunakan yakni memiliki bentuk yang sederhana dengan desain yang tidak monoton dan bervariasi seperti font tulisan dan warna yang serasi dan pemilihan kata yang jelas membuat media tersebut terlihat menarik dan tidak membosankan didukung dengan adanya ilustrasi gambar pada banner tetapi media tersebut tidak cukup efektif. 

Adapun disisi lain kekurangan yang terdapat pada media yang di analisis yakni letak penempatan media yang kurang strategis karena sedikit terhalangi dengan banner lain sehingga tidak jarang orang yang berkunjung di rumah sakit Permata Bunda akan menjadi mengacuhkannya karena tidak semua menyadari adanya banner tersebut.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa media cetak seperti banner tersebut digunakan sebagai sarana media informasi kesehatan kepada audience yang cukup efektif saat ini. Media yang dianalisis memiliki kelebihan dan juga kekurangan. 

Dilakukannya analisis mengenai kelebihan dan kekurangan terhadap media akan berpengaruh pada penggunaan media banner untuk kedepannya yang dapat diperhatikan untuk evaluasi dan sebagai inovasi baru media promosi kesehatan. Kelebihan dalam media tersebut perlu ditingkatkan guna meminimalisir adanya suatu kekurangan media yang ditujukan kepada khalayak luas agar tersampaikan dengan baik. 

Dengan dibentuknya media tersebut diharapkan masyarakat yang berkunjung ke rumah sakit Rumah Sakit Permata Bunda yang berada di Jl. Soekarno Hatta, kota Malang melihat kemudian membaca dan dapat mengerti makna pesan yang disampaikan tentang pentingnya mencegah penyakit difteri yang kemudian akan mampu mengubah mengubah perilakunya menjadi lebih agar menjadi lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan baik diri sendiri maupun lingkungan sekitar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun