Mohon tunggu...
jihan zamzama
jihan zamzama Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa hukum

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Tantangan dan Upaya Penanganan Banjir di Demak: Mengatasi Ancaman Alam yang Berulang

29 April 2024   01:02 Diperbarui: 29 April 2024   01:13 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

Selasa, 5 Maret 2024, banjir menerjang berbagai wilayah di sepanjang Pantai Utara Jawa Tengah.Banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Grobogan diakibatkan oleh jebolnya tanggul Sungai Tuntang di Kecamatan Gubug. Sebanyak 11 dari 19 kecamatan di Kabupaten Grobogan terdampak banjir. Banjir tersebut berimbas hingga ke Kabupaten Kudus, menggenangi lebih dari 35 desa. Di Kabupaten Demak,meluapnya Sungai Tuntang diakibatkan olehtidak kuatnya tanggul-tanggul daerah aliran sungai yang berada di wilayah Kabupaten Demak  untuk menahan debit air yang terus bertambah hingga jebol. Banjir pun menerjang wilayahKecamatan Gajah dan Kecamatan Karanganyar.

Dampaknya cukup besar, tidak hanya bagi infrastruktur, tetapi juga bagi kehidupan masyarakat setempat. Banjir ini meluas hingga menggenangi 89 desa di sebelas kecamatan. Secara keseluruhan, 97.147 jiwa atau 28.673 keluarga terdampak banjir ini secara langsung, hingga menyebabkan 24.946 jiwa harus mengungsi ke tempat yang aman. Banjir ini juga mengenangi 4.541 hektarlahan pertanian dan 529 hektar tambak, hingga berdampak terhadap perekonomian warga setempat.
Menyikapi situasi darurat ini, Yayasan KARINAKAS bersama pemerintah setempat dan lembaga terkait, bergerak cepat untuk memberikan tanggapan yang efektif. Langkah pertama mereka adalah memantau perkembangan bencana dan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak.
Keputusan Bupati Demak untuk menetapkan status tanggap darurat bencana banjir melalui Surat Keputusan No. 360-88 tahun 2023 memberikan dasar bagi KARINAKAS dalam menyusun strategi respon bencana. Tim Emergency Response (ER) lintas paroki pun segera diberangkatkan menuju wilayah terdampak. Tim ini didukung oleh tim relawan Paroki Santo Yakobus Bantul Yogyakarta, relawan Paroki Santo Kristoforus Banyu Temumpang, relawan Paroki Santa Maria Asumta Pakem, dengan fokus pada klaster perencanaan, logistik, kesehatan, dan psikososial.

Selain itu, tindak lanjut penangangan banjir dan rob di Demak. Tindak lanjut jangka pendek, berupa penanganan kedaruratan banjir, meliputi pendirian posko, dapur umum, dan pemenuhan logistik bagi korban banjir. Sedangkan tindak lanjut jangka menengah, lanjutnya, adalah pembangunan tol laut Semarang-Demak, perbaikan drainase, dan normalisasi sungai. Tindak lanjut jangka panjang berupa pembangunan Bendungan Jragung untuk memperbesar tampungan air di bagian hulu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun