Mohon tunggu...
Jhoni Hendri
Jhoni Hendri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sosialisasi Masyarakat Mengenai "Kenakalan Remaja"

8 Mei 2019   11:48 Diperbarui: 8 Mei 2019   22:47 2049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Zaman sekarang semakin tidak ada sekat antar ruang dan waktu karena globalisasi yang semakin luas dan di dukung oleh modernisasi. Kehadiran keduanya sangat memperinstan segala sesuatu dari segala bidang kehidupan. 

Namun perkembangan semacam ini tidak lepas dari dampak negatif yang di timbulkan. Banyak sekali alasan/faktor mengapa kenakalan remaja terjadi, seperti faktor keluarga yang tidak harmonis, orang tua sibuk bekerja dan melewatkan masa berkembangnya anak, faktor lingkungan, faktor pergaulan, dan faktor lainnya.

Seperti yang dapat kita lihat kegiatan anak anak zaman sekarang dan anak di era 1990an. Sangat jelas berbeda dalam segi permainan. Anak anak sudah mulai di kenalkan gadget ketika mereka masih sangat dini, banyak dari alasan orang tua memberikan gadget kepada sang anak karena dengan di beri gadget sang anak menjadi tidak rewel sehingga sangat mudah bagi orang tua mengerjakan tugas lain. 

Akibatnya, saat di luar pengawasan orang tua mereka dapat mengakses apa saja. Prilaku semacam ini terus berlanjut dan menjadi hal yang di pandang sepantasnya oleh anak.

Kenakalan remaja meliputi beberapa hal berikut;
- Merokok pada usia dini
- Vandalisme (mencoret-coret properti orang lain)
- Menggunakan obat-obatan terlarang (narkoba)
- Sex bebas
- Hamil di luar nikah
- Mencuri
- Bullying melalui media sosial maupun secara lansung
- Merusak properti orang lain
- Tawuran antar sekolah
- Menyebar berita hoax
- Melakukan hal yang tidak senonoh
- Mengikuti geng motor yang tidak sesuai dengan norma yang ada
- Mengganggu lingkungan masyarakat
- Dan lainnya

Menurut bapak/ibu/anak2 muda di sekitar, mengatakan bahwa harusnya sebagai orang tua dapat memberikan didikan yang layak kepada anaknya agar tidak berjalan ke arah yang salah, harus lebih terbuka dengan keluarga, apabila anak tersebut tidak dapat terbuka dengan keluarga, alhasil dari ketidakkebukaan tersebut dapat mengakibatkan dampak yang negatif bagi masyarakat sekitar.

Nah maka dari itu kenakalan remaja sebaiknya di atasi sejak dini, sebelum mereka beranjak ke remaja dengan tidak tahu menahu mana yang baik dan buruk.

Contohnya, seperti kasus yang pernah terjadi dalam beberapa bulan yang lalu, seorang siswi sebagai korban yang terkena kekerasan dari beberapa temannya sehingga masuk rumah sakit, pada akhirnya banyak netizen yang merasa iba dan menghakimi/membully para pelaku kekerasan tersebut melalui media sosial, beberapa minggu kemudian terkuak lah bahwa kekerasan tersebut tidak sepenuhnya benar, media online hanya melebih-lebih kan keadaan yang sebenarnya dan korban tidak mendapat kekerasan yang berlebihan. Dalam satu kasus ini sudah banyak sekali kenakalan remaja yang terjadi. Seperti bullying, menyebar berita hoax dan lainnya

Dari penjelasan diatas, Kami kelompok 8 dari Universitas International Batam telah melakukan observasi di salah satu sekolah menengah kejuruan mengenai prilaku remaja disana. Dan setelah mendapat hasil serta mengkaji lebih dalam mengenai penyebab terjadinya, kami membuat sebuah project sosial experiment untuk mengimplementasikan hal yang sewajarnya di lakukan masyarakat dan agar masyarakat lebih melek pada kasus semacam ini.

Kami melakukan implementasi di alun alun kota batam, dengan menanyai pendapat mereka ttg kenakalan remaja. Hasilnya sangat memuaskan kami. Pendapat masyarakat disana satu suara dengan pendapat kami, dan mereka sangat mendukung kegiatan ini karena dengan pendekatan semacam ini dapat menjangkau remaja di segala usia dan di timbang lebih efektif dari pada, hanya di sampaikan oleh orang tua di rumah.

Yakni kami mendapatkan beberapa narasumber untuk menyalurkan pemikiran/pendapat mereka tentang kenakalan remaja Yang sedang marak di zaman sekarang dan cara mengatasinya.

Narasumber 1:

Foto Arsip Kegiatan
Foto Arsip Kegiatan

Mahasiswa
Ketika lingkungan keluarga itu bisa mendidik dengan baik dan mengawasi anaknya, kenakalan remaja itu bisa di minimalsir. Jadi, ini tergantung dari pendidikan orang tuanya. Setelah itu, bagaimana ia memilih lingkungan untuk bergaul dan bagaimana teman-temannya sangat berpengaruh juga. Pada tahapan remaja ini, emosinya masih bisa dibilang labil, dan pemikirannya juga tidak panjang-panjang amat. Jadi ketika ia emosi langsung dilampiaskan saja. Seharusnya orang tua bisa dijadikan teman untuk anak juga.

Narasumber 2:

Foto Arsip Kegiatan
Foto Arsip Kegiatan

Bapak
Konten-konten yang dilihat harus dijaga juga. Konten-konten yang kurang mendidik, seperti porno, kekerasan cenderung mengubah mindsetnya. Hal yang dilakukan anak muda harus lebih sama-sama. Kalau dikasih tahu orang tua, kadang malah dilawan. Kalau teman sendiri, mungkin lebih tidak dilawan.

Narasumber 3:

Foto Arsip Kegiatan
Foto Arsip Kegiatan

Realme
Perkembangan zaman sekarang mungkin dari segi handphone dan sosial media membuat orang menjadi lebih fokus ke handphone sehingga mengakibatkan pergaulan yang positif berkurang. Misalnya terlalu sering main game membuat kita tidak fokus ataupun saat orang lain berbicara dengan kita, kita tidak fokus.
Hal-hal seperti ini bisa dikurangi dengan berbagai cara. 

Yang pertama, harus bersangkutan dengan pemerintah juga. Contohnya : game-game yang tidak positif bisa diblokir. Yang kedua, kita harus sesuaikan bergaul dengan orang-orang yang menurut kita terbaik. Tetapi perubahan itu dari kita sendiri. Kalau misalnya ada masukan, bisa jadi perubahan itu terjadi. Kalau untuk sifat, memang dari diri sendiri.

Dari hasil sosialisasi diatas, kami menyimpulakan bahwa orangtua seharusnya dapat menjadi ''teman'' bagi anaknya. Sudah seharusnya orangtua jaman ''now'' tahu bahwa didikan anak menjadi faktor yang sangat penting untuk menciptakan karakter anak yang baik. 

Orangtua harus meninggalkan prinsip "orangtua selalu benar dan anak selalu salah'' karena tidak selamanya yang dilakukan anak itu salah. Apabila orangtua tetap berpegang kepada prinsip tersebut, anak akan cenderung melawan orangtua atau menjadi anak yang pesimis dan takut untuk mencoba hal-hal baru.

Dengan adanya sosialisasi seperti ini, kami harap kita sebagai generasi muda dapat lebih memperhatikan kenakalan remaja yang terjadi di seitar kita untuk masa depan indonesia yang lebih baik. Ingat, bahwa generasi muda adalah penerus bangsa indonesia. bersama-sama kita salingmenyadari dan membangun bangsa ini untuk masa depan yang lebih baik. 

Stop kenakalan Remaja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun