Mohon tunggu...
Jestisa Okviana Reban
Jestisa Okviana Reban Mohon Tunggu... Relawan - Pelajar

Be the next

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mahasiswa dan Perjuangan

31 Maret 2020   22:14 Diperbarui: 31 Maret 2020   22:33 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa sih yang kalian pikirkan kalau sudah mendengar kata mahasiswa dan perjuangan? pastinya berkaitan erat bukan dengan sejarah perubahan politik ketatanegaraan Indonesia. Nah,kalau ngomongin perubahan politik dan ketatanegaraan, kita pasti flashback nih ke zaman berakhirnya orde baru dan awal-awal reformasi. 

Disitu mahasiswa melakukan gerakan reformasi yang menjadi penyebab turunnya Soeharto dari 32 tahun kepemimpinannya sebagai orang nomor 1 di Indonesia. Kenapa sih mahasiswa melakukan gerakan reformasi ini? teryata ini dimulai dari peryataan Soeharto yang menyatakan bersedia untuk dipilih kembali sebagai presiden setelah Golkar memenangkan pemilu tahun 1997. 

Perjuangan mahasiswa dimulai nih dari sini. Aksi mahasiswa yang semula dilakukan di dalam kampus, kemudian dilakukan di luar kampus pada Maret 1998. Mahasiswa semakin berani berdemonstrasi setelah Soeharto terpilih sebagai presiden untuk periode ketujuh dalam Sidang Umum MPR pada 10 Maret 1998. 

Jika awalnya mahasiswa menuntut perbaikan ekonomi, setelah Soeharto terpilih tuntutan pun berubah menjadi pergantian kepemimpinan nasional. 

Sayangnya, kekerasan yang dilakukan aparat keamanan dalam mengatasi aksi mahasiswa mengubah aksi damai menjadi tragedi.Selain itu tragedi kembali terjadi saat aparat berusaha mengatasi demonstrasi yang menyebabkan 4 orang mahasiswa Universitas Trisakti meninggal dan masih banyak lagi tragedi yang terjadi pada saat itu,bisa dibayangkan yah bagaimana kondisi saat itu,mencekam sekali pastinya..

Akan tetapi, tragedi dan kerusuhan tidak menghentikan mahasiswa untuk terus bergerak. Pada 18 Mei 1998, aksi mahasiswa dalam jumlah akbar berhasil menguasai gedung DPR/MPR. 

Saat itulah, posisi Soeharto semakin terpojok. Sebab, pada hari itu juga pimpinan DPR/MPR yang diketuai Harmoko meminta Soeharto untuk mundur dari jabatannya sebagai presiden. 

Presiden Soeharto melakukan perlawanan salah satunya dengan menawarkan komite reformasi sebagai pemerintahan transisi sampai dilakukan pemilu berikutnya. Tapi idenya tersebut ditolak oleh sejumlah tokoh seperti Abdurrahman Wahid. Menurut beberapa tokoh komite reformasi merupakan cara Soeharto untuk mengulur waktu agar tetap berkuasa.

Tuntutan agar Soeharto turun dari jabatannya menjadi agenda nasional bagi mahasiswa. Beberapa tuntutan yang mahasiswa ajukan ada beberapa diantaranya yaitu 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun