Ada beberapa orang merespon dengan alasan yang sama saat berdiskusi mengenai jumlah anak yang ideal. Salah satu teman saya berkata,
"Lho, kalau saya sanggup membiayai empat sampai lima anak, kenapa tidak? Kan lebih bagus. Lebih banyak anak yang berkualitas untuk membangun bangsa ini"
"Hmm.. pertama, kita perlu pertimbangkan usia kamu dan pasangan. Terus, kapan mulainya program hamil anak pertama, kedua dan seterusnya. Jangan sampai terlalu rapat jaraknya. Kedua, finansial.. ya jumlah biaya yang dibutuhkan untuk sekolahnya, untuk kursusnya, mainannya, jalan-jalannya, dan lainnya. Ketiga, pengasuhan.. Siapa yang mengasuh empat atau lima orang anak nantinya? Â Apalagi kalau kamu dan pasangan bekerja. Tapi.. sebelumnya, kamu kapan rencananya mau menikah?" tanya saya.Â
"Hahaha.. belum tahu kapan.. tapi ya, tetap aja pengen anak empat atau lima" ujarnya sambil tertawa. Saya pun ikut tertawa sembari menyimpan rasa kuatir dalam hati kalau-kalau dibalas dengan pertanyaan yang sama yaitu, "Kapan menikah?"
Kita tidak bisa memilih menjadi anak keberapa di dalam keluarga kita, tapi kita bisa memilih berapa anak yang akan dilahirkan di dalam keluarga berencana. Bila jaman dulu orang masih bilang "banyak anak banyak rejeki, maka di jaman kekinian, tanamkan dalam hati,Â
"Dua anak cukup. Dua anak lebih baik. Dua anak berkualitas."
Salam Keluarga Berencana!