Kuala Lumpur, ibu kota Malaysia, merupakan kota metropolitan yang berkembang pesat dan menjadi pusat ekonomi, budaya, serta pendidikan nasional. Dengan gedung-gedung pencakar langit yang menjulang tinggi dan kawasan bisnis yang sibuk, kota ini menawarkan berbagai peluang bagi pengusaha dan akademisi. Selain itu, keberagaman budaya dan infrastruktur yang canggih menjadikannya destinasi menarik bagi mereka yang ingin mengembangkan diri di bidang bisnis maupun akademik bahkan hanya sekedar untuk berwisata.
Di perbatasan antara Indonesia dan Malaysia, banyak cerita yang tercipta bersama para pengunjung. Bukan hanya untuk mereka yang sekadar berwisata atau berbelanja, tetapi juga bagi mereka yang membawa misi lebih dari sekadar urusan bisnis dan akademik. Jeklin Marvi Pongkota, seorang perempuan berusia 23 tahun asal Pontianak, adalah salah satu contohnya. Jeklin sudah beberapa kali menginjakkan kaki di Kuala Lumpur, bukan hanya untuk sekedar menikmati suasana kota, melainkan untuk mengembangkan diri dalam dunia bisnis. Baginya, Kuala Lumpur bukan hanya pusat metropolitan yang maju, tetapi juga tempat di mana peluang dapat ditemukan, baik dalam dunia pendidikan maupun perdagangan dan lainya.Â
Meniti karier Akademik dan bisnisÂ
Jeklin Marvi Pongkota adalah mahasiswa S1 jurusan Bahasa Inggris. Ketertarikannya terhadap budaya dan dunia bisnis internasional mendorongnya untuk aktif dalam berbagai kegiatan lintas negara. Saat ini, ia sedang menjalani program pertukaran pelajar ke Prancis pada musim dingin 2025 di Universit de Poitiers. Namun, sebelum keberangkatannya ke Eropa, perjalanan ke Malaysia telah menjadi bagian penting dalam eksplorasi akademik dan bisnisnya.
 Motivasi
Jeklin memilih bahasa Inggris karena yakin bahwa bahasa adalah kunci untuk membuka pintu peluang global. Sejak kecil, ia telah tertarik pada budaya asing, yang semakin memperkuat keinginannya untuk mempelajari Bahasa Inggris secara mendalam.
Jeklin juga mengakui bahwa Bahasa Inggris bukan hanya sarana komunikasi, tetapi juga jembatan untuk memahami berbagai budaya dan perspektif. Ini sangat penting dalam dunia bisnis internasional, di mana pemahaman budaya adalah faktor kesuksesan utama. Dengan kemampuan ini, ia lebih percaya diri dalam menjalin kerjasama bisnis dan mengapai tantangan akademik di tingkat global.
Perjalanan menuju Kuala Lumppur
Perjalanan ini dilakukan pada hari Rabu di bulan November 2024, dengan Kuala Lumpur sebagai kota tujuan utama. Jeklin memulai perjalanannya dari Pontianak, Kalimantan Barat, menggunakan bus sebagai transportasi utama. Jeklin memutuskan berangkat melalui PLBN (Pos Lintas Batas Negara) Entikong, yang merupakan salah satu akses resmi antara Indonesia dan Malaysia. PLBN Entikong dipilih karena lokasinya yang strategis dan aksesibilitas yang baik dari kota asal Jeklin. Ini menandai awal petualangannya ke Kuala Lumpur.
Perjalanan dari Pontianak ke Entikong memakan waktu kurang lebih 4 jam 40 menit, dan Jeklin harus melewati proses imigrasi di PLBN Entikong. Setelah melalui proses imigrasi, Jeklin melanjutkan perjalanan dengan bus menuju Kuching. Dari Kuching, Jeklin mengambil penerbangan ke Kuala Lumpur. Biaya perjalanan menjadi salah satu pertimbangan utama. Jeklin mengeluarkan biaya sekitar 3 juta rupiah, termasuk tiket pesawat dan biaya penginapan di Kuala Lumpur.