Namun seiring perkembangan zaman pementasan Mak Yong ini mulai menurun dikarenakan banyak seniman-seniman dalam pementasan Mak Yong ini sudah tidak ada atau meninggal dunia dan kurangnya dukungan atau sponsor dari masyarakat dan pemerintah dalam mengembangkan kebudayaan Mak Yong ini sehingga generasi muda kurang dalam keinginan untuk berkecimpung dalam seni pentas tradisional Melayu terutama Mak Yong. Seiring perkembangan zaman itu pula banyak budaya-budaya lain selain Melayu yang sudah masuk ke Batam.
Beberapa faktor yang menghambat perkembangan Teater Mak Yong adalah kurangnya adaptasi kesenian tersebut dengan masa kini. Hal ini karena kesenian teater ini cenderung masih mempertahankan kaidah-kaidah asli dari Teater Mak Yong yang cenderung membuat penonton bosan. Pertunjukan ini berlangsung sangat lama dan tidak ceritanya bersambung. Selain itu, alur dari kesenian ini tidak sesuai dengan selera masyarakat kini dan cenderung hanya akrab dengan masyarakat di Sumatera saja.
Alternatif Solusi Terhadap Perkembangan Teater Mak Yong
Langkah pemerintah Kota Batam untuk mencatat Teater Mak Yong sebagai warisan budaya tak benda Kota Batam adalah langkah yang sangat baik. Dengan demikian, masyarakat akan semakin mengenal bahwa daerahnya mempuyai kebudayaan tersebut sehingga rasa kepemilikan akan budaya itu dan rasa untuk melestarikan budaya tersebut muncul. Selanjutnya, pemerintah dapat membuat tempat-tempat pertunjukan Mak Yong atau tempat untuk mengabadikan kesenian ini agar generasi selanjutnya tetap mengenal budaya tersebut.
Selain membuat tempat pertunjukan, Mak Yong sendiri memerlukan kesegaran kreativitas dan sebaiknya tidak mempertahankan beberapa pakem-pakemnya. Pertunjukan yang tadinya bisa berlangsung berjam-jam bahkan semalam suntuk sekarang cukup dipentaskan selama satu sampai dua jam. Tari, lakon, musik, dan cerita harus dirombak lagi dan disesuaikan dengan selera masyarakat masa kini. Mak Yong harus dibuat lebih akrab bagi warga Indonesia, tidak hanya yang berasal dari Sumatera, tapi juga warga-warga daerah lainnya. Pemerintah, seniman, dan masyarakat juga harus bekerja sama dalam usaha ini. (Erwani, 2020)
Kesimpulan
Seni Teater Makyong merupakan budaya yang patut terus-menerus dilestarikan di Indonesia. Meskipun dalam perkembangannya kesenian ini dipengaruhi oleh budaya lain, kesenian ini tetap menjadi ciri khas dari Batam itu sendiri. Secara keseluruhan pesan yang ingin disampaikan dalam cerita yang ditampilkan dalam tradisi lisan seni pertunjukan Mak Yong ini adalah kebaikan selalu akan menang dalam melawan kejahatan. Sebagai seni pertunjukan tradisi, Mak Yong berfungsi sebagai alat untuk melakukan perlawanan terhadap kebijakan penguasa. Sebagai kritik sosial terhadap pemerintahan.
Daftar Pustaka
Antaranews.com. 18 September 2021. Batam Catatkan 14 Warisan Budaya Tak Benda. Diakses pada 13 April 2023, dari https://www.antaranews.com/berita/2400949/batam-catatkan-14-warisan-budaya-tak-benda#mobile-nav
Erwany, L. (2020). Perkembangan Tradisi Lisan Mak Yong di Indonesia. Bahterasia: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 1(1), 15-23.
Sari, D., & Arnesih, A. (2017). SEJARAH PERKEMBANGAN TEATER MAKYONG DI PULAU PANJANG TAHUN 1970-2016. HISTORIA: Journal of Historical Education Study Program, 2(2).