Mohon tunggu...
Jeremy Jonathan Damanik
Jeremy Jonathan Damanik Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Mengimani dan mengamini

Calon Pekerja Gereja Methodist Indonesia (GMI)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Teologi Arsik

27 September 2020   03:40 Diperbarui: 27 September 2020   03:58 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Allah tetap melihat pekerjaan kita, dan ketika kita bisa menjadi orang yang setia dalam setiap perkara kehidupan kita, sekalipun perkara yang kecil, Allah akan memberikan kepada kita tanggung jawab dalam perkara yang besar. Dan diakhir pekerjaan kita nanti, kita akan masuk dan turut dalam kebahagiaan bersamaNya dalam kerajaanNya.

Yakobus 1:2 = Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh kedalam berbagai-bagai pencobaan.

Penjelasan: Melalui ayat diatas kita dituntut untuk bisa selalu bersyukur. Artinya adalah kita diajari untuk mampu menganggap segala pencobaan-pencobaan yang kita alami itu baik besar atau kecil menjadi sebuah kebahagiaan yang kita terima dari Allah.

Hal itu bisa kita lakukan hanya dengan ketika kita menyadari bahwa Allah telah mempunyai rencana yang jauh lebih baik dari yang kita pikirkan, sekecemburuanhingga Dia memberikan pencobaan itu dan yang pastinya Dia akan memampukan kita untuk bisa melakukannya.

 Rasa Getir yaitu Kekuatiran/ Kuatir

1 Petrus 5:7 = Serahkanlah segala kekuatairanmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu.

Penjelasan: Ayat diatas menjelaskan kepada kita bahwa kita tidak bisa sendiri dalam menjalani kehidupan kita. Artinya ada Allah yang begitu besar kasih-Nya yang akan menjaga dan menolong kita senatiasa.

Kita adalah manusia biasa yang tidak bisa menjawab pergumulan kita sendiri, harus ada Tuhan yang menjadi jalan keluar kita. Untuk itu ayat ini menjelaskan kepada kita untuk senatiasa menyerahkan segala kekuatiran kita hanya kepada Allah saja, sebab Ia adalah Allah yang selalu memelihara kita.

Kehidupan manusia ini sangat tidak salah jika diibaratkan dengan masakan arsik seperti penjelasan di atas tadi. Dan hal itu sangat nyata ditambah lagi dengan ayat pendukung dari Alkitab.

Memang kehidupan kita itu seperti sebuah masakan yang terdiri dari berbagai bahan dan rasa yang jika disatukan akan menciptakan suatu karya yang menakjubkam. Itu memanglah sebuah kenyataan, karena memang dalam kehidupan manusia, manusia pernah mengalami semua rasa seperti penjelasan diatas. Dan rasa itu bisa berhubungan dengan kehidupan manusia yang nyata.

Manusia pernah mengalami kemalangan, kemarahan, kecemburuan, kebahagiaan, kebimbangan sampai kekuatiran dalam hidupnya. Dan hal itu terkadang mambuat manusia itu menjauh  dari Allah yang adalah senantisa memelihara kita dalam kehidupan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun