Mohon tunggu...
Jeremi FernGinting
Jeremi FernGinting Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ajaran Kepemimpinan yang Berlandaskan Tri Hita Karana " Catur Kotamaning Nrpati "

28 Desember 2022   12:02 Diperbarui: 28 Desember 2022   12:16 1188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tri Hita Karana berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri dari dua kata, yaitu kata 'Tri' yang berarti tiga, kata 'hita' yang berarti kebahagiaan, dan kata 'karana' yang berarti penyebab. Dengan demikian Tri Hita Karana adalah tiga penyebab kebahagiaan dalam kehidupan manusia. Dalam Tri Hita Karana, kebahagiaan yang dimaksud adalah kebahagiaan yang disebabkan oleh adanya keharmonisan suatu hubungan dalam kehidupan, yaitu diantaranya hubungan harmonis antara manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa (Parahyangan), hubungan harmonis antara manusia dengan sesama manusia (Pawongan), dan hubungan harmonis antara manusia dengan lingkungannya (Palemahan). Tri Hita Karana merupakan sebuah konsep yang mendasar terhadap bagaimana hidup untuk memelihara kerukunan di tengah-tengah keberagamannya masyarakat di Indonesia. 

Jika seseorang selalu mencari dan selalu mengusahakan kerukunan dan keharmonisan antar sesama manusia, dengan segala keutamaan dan kemampuan yang dimiliki, serta selalu berorientasi pada kitab suci agama, maka akan tercipta kedamaian yang diinginkan masyarakat, dengan kedamaian yang akan terjaga, Kebahagiaan akan lahir, dikenal terutama oleh mereka yang mencintai dan menyukai kedamaian. Ketenangan dan kedamaian batin adalah dambaan semua makhluk hidup. Dengan batin yang damai dan tenang, menjalani kehidupan akan jauh lebih tenang meskipun dalam hidup pastinya banyak mengalami masalah yang datang dari luar maupun akibat pikiran sendiri. Oleh karena itu perdamaian harus benar-benar diwujudkan dan diharapkan seluruh elemen masyarakat bertindak, berusaha menjaga dan memperkuat Bhinneka Tunggal Ika. 

Tri Hita Karana secara konseptual terdiri dari Parahyangan, Pawongan dan Palemahan. Dalam Parhyangan atau yang disebut hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa, sangat penting sebagai seorang pemimpin untuk menciptakan keharmonisan dan keharmonisan dalam anggota masyarakatnya untuk memiliki landasan untuk mencapai jalan tersebut dengan cara mengusahakan diri sendiri dengan lebih berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai penguasa alam semesta. Kesaktian Hyang Widhi yang mampu menjaga keseimbangan antara manusia dengan Tuhan tentunya akan meningkatkan dampak negatif apapun. Jiwa seorang pemimpin harus mempertimbangkan beberapa hal. Dalam konsep Pawongan yang dimana artinya adalah hubungan baik dengan sesama manusia. Sebagai seorang pemimpin pastinya harus bisa menciptakan hubungan yang baik dengan sesama umat manusia, karena seorang pemimpin dituntut untuk dapat menciptakan kedamain bagi setiap orang maupun anggotanya. Dan dalam konsep Palemahan, yang artinya hubungan baik dengan alam lingkungan sekitar. 

Sebagai seorang pemimpin harus memiliki hubungan yang baik terhadap alam lingkungan sekitarnya. Hal tersebut dikarenakan, agar seorang pemimpin mampu mengatur, mengelola, memelihara serta menjaga dengan cara yang tepat untuk melestarikan lingkungan. Kata Pemimpin, jika dalam bahasa Inggris disebut "leader". Dimana kegiatannya disebut kepemimpinan atau "leadership". Dari akar kata leader ini berarti pemimpin, kemudian dari akar katanya to lead terkandung beberapa arti yang saling berhubungan erat, diantaranya yaitu bergerak lebih dulu, berjalan paling depan, mengambil langkah lebih awal, berbuat paling pertama, mempelopori, mengarahkan pikiran/pendapat orang lain (anggotanya), dan mempengaruhi orang lain dari apa yang dipikirkannya. Adapun konsep pemimpin dapat dibagi menjadi dua, yakni pemimpin formal dan pemimpin informal. Pemimpin formal merupakan seseorang yang ditunjuk sebagai pemimpin oleh organisasi atau lembaga tertentu. 

Penunjukan pemimpin formal pada umumnya berlandaskan atas keputusan dan pengangkatan resmi untuk memangku suatu jabatan dalam struktur keorganisasian. Kemudian dengan segala hak serta kewajiban yang menjadi tanggung jawabannya, hal itu bertujuan untuk mencapai sasaran dari sebuah organisasi maupun lembaga tertentu yang dipimpinnya. Contoh dari pemimpin formal adalah pemimpin yang ada di lembaga pemerintah, seperti presiden, wakil presiden, bupati, DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) dll. Sedangkan, yang dimaksud dengan pemimpin informal yaitu seseorang yang menjadi pemimpin namun tidak mendapatkan pengangkatan secara resmi sebagai pemimpin, melainkan karena orang tersebut memiliki pengetahuan yang luas dalam bidang yang tersebut dan memiliki kualitas unggul, sehingga ia dipercaya dapat mencapai kedudukan sebagai orang yang mampu mempengaruhi kondisi psikis dan perilaku suatu kelompok maupun masyarakat. 

Contoh dari pemimpin tidak formal adalah tokoh masyarakat, seperti tokoh pemuka agama dan tokoh adat. Kepemimpinan adalah bagian yang begitu penting untuk menjalankan kegiatan organisasi. Kepemimpinan merupakan bagaimana pemimpin mengatur dan menginspirasi orang lain dalam melaksanakan sebuah pekerjaan pada sesuatu yang baru untuk memajukan sebuah organisasi. Sedangkan Menurut Sutrisno kepemimpinan adalah suatu proses kegiatan seseorang dalam menggerakkan orang lain dengan cara memimpin, membimbing, mempengaruhi orang lain, untuk melakukan sesuatu agar tercapai hasil yang diharapkan. Sedangkan secara umum, kepemimpinan yaitu suatu kemampuan dan siapnya seseorang dalam mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, ataupun menggerakkan, orang lain agar ia bisa menerima pengaruh tersebut, dan selanjutnya melakukan suatu cara agar bisa mencapai sebuah maksud atau tujuan tertentu. Salah satu ajaran kepemimpinan yang berlandaskan Tri Hita Karana adalah Catur Kotamaning Nrpati. Dalam Kitab Sapta Parwa menyatakan bahwa terdapat empat sifat utama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yang disebut dengan Catur Kotamaning Nrpati (Wiana, 1996: 200). Adapun empat sifat utama tersebut dalam Catur Kotamaning Nrpati yaitu sebagai berikut: 


1. Jnana Wisesa Sudha yang artinya adalah seorang pemimpin harus memiliki pengetahuan yang luhur dan suci, serta bijaksana 

2. Kaprahitaning Praja yang artinya adalah seorang pemimpin harus memiliki sifat yang welas asih kepada bawahannya/rakyatnya. 

3. Kawiryan yang artinya adalah seorang pemimpin harus memiliki sifat berani, sifat perwira dan pantang menyerah ketika membela setiap kebenaran 

4. Wibawa yang artinya adalah seorang pemimpin harus memiliki sifat yang berwibawa terhadap bawahan, anggota, atau rakyat yang dipimpinnya Ajaran kepemimpinan Catur Kotamaning Nrpati ini, tidak hanya diterapkan oleh umat hindu saja ataupun masyarakat Bali, melainkan di skala nasional. 

Jika kita amati banyak dari pemimpin-pemimpin yang memimpin berlandaskan Catur Kotamaning Nrpati dalam konsep kepemimpinannya. Dari pemaparan di atas, adapun contoh penerapan Catur Kotamaning Nrpati yang diterapkan Presiden Ir. H. Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Ma'ruf Amin yang merupakan tokoh MUI yang cengkeraman agamanya tidak diragukan lagi, Joko Widodo melakukan hal yang sama, perannya dalam mempromosikan dan menjaga kebhinekaan di Indonesia. Agama di negeri ini sudah dibuktikan dengan adanya enam agama yang sudah diakui di Indonesia dan di sah kan dalam Pancasila, maka dalam hal ini Presiden Ir. H. Joko Widodo dan Ma'ruf Amin telah menerapkan ajaran yang pertama yaitu Jnana Wisesa. Bagian yang kedua yaitu Kaprahitaning Praja artinya welas asih kepada rakyat, seperti halnya Presiden Joko Widodo yang turun secara langsung ke lapangan untuk melihat bagaimana keadaan rakyat dan berinteraksi langsung dengan rakyat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun