Mohon tunggu...
Jepri Anto Priwinata
Jepri Anto Priwinata Mohon Tunggu... Atlet - Mahasiswa Universitas Palangka Raya

Olah raga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peringkat Daya Saing Indonesia Naik 10 Tingkat

21 November 2023   14:22 Diperbarui: 21 November 2023   18:53 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Disela-sela perekonomian global mengalami terlambatan dan menurunnya tren
harga komoditas yang utama ekspor. Kini Peringkat daya saing Indonesia naik 10 tingkat dari 44 ke 34, dari total negara di seluruh dunia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh menjadi kuat dan cetak 5,17% (yoy) di kuartal II-2023.

Kenaikan tingkat didasari dari komponen yang dinilai mengalami kenaikan paling
tinggi seperti kinerja perekonomian dan efisiensi bisnis. Kenaikan peringkat bisa kita lihat dari seluruh komponen yang dinilai. Seperti (1) Kinerja perekonomian, (2) Efisiensi pemerintah, (3) Efisiensi bisnis , dan (4) Infrastruktur.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kenaikan tingkat daya saing Indonesia

Kinerja Perekonomian
Kinerja perekonomian menjadi komponen utama yang mengalami peningkatan paling tinggi, sebelumnya ada di posisi 42 dan sekarang menjadi 29 di 2023 naik sebesar 13 tingkat dari tahun sebelumnya, faktor yang mendukung komponen ini meliputi : Pertumbuhan PBD, kestabilan harga BBM, serta pertumbuhan ekspor dan investasi. Kekurangan komponen ini membuat menurun nya lapangan kerja di Indonesia.

Efisiensi Bisnis
Pada tahun sebelumnya Indonesia menempati posisi ke 31, di tahun 2033 berada di posisi ke 20, naik 10 tingkat dari tahun sebelumnya, komponen ini juga menjadi faktor kekuatan pada pertumbuhan angkatan kerja, tingkat produktivitas tenaga kerja, remunerasi profesional, serta akses pada layanan keuangan yang seluruhnya meningkat dari tahun 2022 lalu.

Efisiensi Pemerintah
Efisiensi pemerintah juga menjadi salah satu komponen dengan kenaikan yang tidak signifikan. Sekarang Indonesia berada di posisi ke 31 tahun 2023, yang sebelum nya berada di posisi 35, mengalami peningkatan sebesar 4 tingkat dari tahun sebelumnya, ada beberapa faktor yang mendukung komponen ini seperti : efektivitas APBN, kemudahan prosedur memulai bisnis, dan rasio cadangan mata uang asing perkapita.
Kekurangan komponen ini ada pada penerimaan pajak, distribusi pendapatan, dan ketidakstabilan politik.

Infrastruktur
Infrastruktur menjadi komponen peningkatan paling rendah hanya mengalami peningkatan 1 peringkat dari tahun sebelumnya, pada tahun 2022 berada di posisi 52 dan sekarang menempati posisi 51, faktor yang mendukung kenaikan peringkat komponen ini meliputi biaya telekomunikasi seluler, rasio pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT), dan terjangkaunya jumblah paten yang dihasilkan, fasilitas layanan kesehatan, rasio penggunaan komputer, serta efektivitas pengeluaran kesehatan dan pendidikan.

Infrastruktur merupakan salah satu harapan penggerak perekonomian melalui terbukanya lapangan kerja dan peningkatan konsumsi. Infrastruktur juga berkontribusi dalam peningkatan kapasitas produksi, perbaikan arus barang dan jasa, serta penurunan biaya logistik yang tentunya akan bermuara pada terciptanya efisiensi ekonomi.

Pada tahun lalu, pembangunan infrastruktur tetap menjadi salah satu prioritas pembangunan, terutama dalam mendukung pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Pembangunan infrastruktur memiliki peranan penting untuk mengaktifkan kembali aktivitas perekonomian yang tidak berdampak pada pandemi Covid-19. Untuk itu pemerintah telah mengalokasikan anggaran infrastruktur dalam APBN tahun anggaran 2022 sebesar Rp365.778,1 miliar yang terdiri atas:

1. Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp168.348,3 miliar, meliputi belanja K/L Rp162.249,4 miliar dan belanja non K/L Rp6.098,9 miliar;

2. Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp102.193,9 miliar; dan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun