Pada 20-23 Oktober 1992 diselenggarakan Pekan Orientasi Wartawan Departemen Perhubungan oleh Direksi PERUMKA (Perusahaan Umum Kereta Api) di Badan Diklat PERUMKA Bandung Jawa Barat. Hasil penyelenggaraan tersebut akhirnya merupakan langkah awal sosialisasi UU No. 13 Tahun 1992 tentang Perkeretaapian serta memasyaratkan status PERUMKA yang dalam masa peralihan dari perusahaan jawatan (PJKA) ke perusahaan umum (PERUMKA). Ada harapan agar terbentuk wadah yang berfungsi sebagai mediator masyarakat jasa, penyelenggara perkeretaapian dan pemerintah, dalam menjawab permasalahan dan perubahan kebijakan penyelenggaran perkeretaapian agar dapat dipahami oleh masyarakat pengguna jasa kereta api.Â
Kemudian lahirlah sebuah organisasi "Masyarakat Pecinta Kereta Api Indonesia (MASKA) Â pada 11 Maret 1993 dimotori oleh Moch Hendrowiyono (Wartawan Kompas), beberapa wartawan anggota PWI dan Humas PERUMKA. Pimpinan Badan Pengurus Pusat MASKA Periode 1993-2001 dan 2001-2009 dijabat oleh Moch Hendrowiyono, dan pimpinan periode 2009-2014 dijabat oleh Soemino Eko Saputro.Â
Namun kepengurusan ini baru dapat dilakukan reorganisasi pada 23 November 2016 lalu melalui Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) MASKA, yang diselenggarakan di Hotel Millennium Jakarta Pusat. Dalam Munaslub ini juga terselenggara Diskusi Forum Perkeretaapian yang bertemakan "Mengawal Kebangkitan Perkeretaapian Indonesia", dimana diharapkan masyarakat, operator, regulator dan stakeholders memiliki visi & semangat untuk saling bersinergi dalam mengawal kebangkitan perkeretaapian Indonesia.Â
Hadir dalam acara ini antara lain perwakilan DPR RI, perwakilan Bappenas, Setjen Kemenhub, Ditjen Perkeretaapian, Balitbang Kemenhub, BPTJ, direksi BUMN (KAI, INKA, Len Industri, Â LRS, Pindad, Adhi Karya, Wika Beton), direksi seluruh anak usaha PT KAI, HIKKAPI, serta berbagai komunitas pengguna layanan perkeretaapian (Aspeka, CL Mania, KRL mania, dll). Pengurus BPP MASKA periode 2016-2021 dinahkodai Ketua Umum oleh Hermanto Dwiatmoko dengan didampingi oleh dua ketua yaitu Sugiadi Waluyo dan Dewayana Agung Nugroho. Â
Selain agenda pemilihan pengurus baru MASKA, juga diluncurkan logo baru MASKA dan Majalah Perkeretaapian Indonesia GENTA. Seiring perkembangan dinamis maka tak hanya orang-orang sebagai pecinta kereta api saja yang bergabung dengan MASKA, namun juga para pakar perkeretaapian dan lintas profesi. Maka saat ini MASKA bukan lagi Masyarakat Pecinta Kereta Api Indonesia, namun telah menjadi Masyarakat Perkeretaapian Indonesia.Â
Makna filosofis dari logo baru MASKA adalah: √lingkaran berwarna biru tua yang melambangkan bumi/ dunia transportasi √kereta dengan dua kabin masinis melambangkan kendaraan/ transportasi berbasis rel √dua garis sejajar melambangkan rel √pita berwarna oranye melambangkan hubungan sinergi harmonis dan dinamis. MASKA merupakan organisasi beranggotakan berbagai lintas profesi yang memiliki kecintaan & kepedulian terhadap usaha kemajuan perkeretaapian di Indonesia dengan menjalin hubungan sinergi harmonis dynamis dengan Regulator, Operator, Masyarakat dan seluruh stakeholder terkait. Â
![Edisi perdana Majalah GENTA [DOK.Pribadi]](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/12/20/img-20161220-114855-5858d9f23097735c099b3076.jpg?t=o&v=770)
![Pelantikan kepengurusan MASKA Peroide 2016-2021 oleh Hermanto Dwiatmoko [dok.Pribadi]](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/12/20/img-20161220-091952-5858d988937e617e51994cb1.png?t=o&v=770)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI