Jauh sebelum dia datang, aku sudah lama merindukan kehadirannya, kupikir takkan pernah bertemu dengannya,tidak...tidak akan...tidak disini... tidak kapan pun. Cerita ini dimulai.
"Besok kamu jangan sampai lupa ya bawa perlengkapan yang mesti dibawa, disiapin dari sekarang malah seharusnya sudah beberapa hari lalu" bawelnya kakakku.
"iya kak, udah nih, udah siap dari kemaren tuh Caca udah beresin semua perlengkapannya, jadi bisa dipastikan nol persen ga akan ada yang kelupaan".
"ya kan ga ada salahnya juga kan kalo kakak ngingetin, ya udah besok tuh jadwal bus-nya jam berapa ....".
Belum selesai dia bicara, kupotong pembicaraannya dengan membekap mulutnya dengan setengah bercanda, "kakak cantik bobo gih, udah malam, kalau bawel terus alamat Caca ga akan bisa tidur dan bakal terlambat ke terminal,okeh", kudorong badannya perlahan keluar dari pintu kamarku.
Seribu malam
aku yakin hari ini
walau aku kadang suka salah dalam berhitung
kupastikan kali ini aku ga salah
pikirku melayang...
"Ca, kayaknya kita ga bisa lanjutin lagi hubungan kita", tegas pacarku Rino.