Sedangkan suaminya, Henri, mirip dengan Jacques yang mendorong Politik Etis dan mendukung persamaan perlakuan kepada orang pribumi di Hindia Belanda saat itu. Henri adalah satu dari 12 partai yang kerap mengkritik kebijakan pemerintah Belanda atas kerja paksa di Hindia Belanda.
Dalam surat Kartini kepada Nellie pada Agustus 1901, ia menuliskan tujuan hidupnya yaitu: "memajukan bangsa saya dan merintis jalan bagi saudara-saudara perempuan kami menuju ke keadaan yang lebih baik, yang lebih sepadan dengan martabat manusia."
*
Selain Stella, Rosa, Marie dan Nellie, diyakini Kartini juga memiliki sahabat pena lainnya namun tulisannya tidak pernah dipublikasikan atau sudah dipilah oleh Jacques.
Pemikiran Kartini yang kuat akan emansipasi perempuan banyak dipengaruhi dan ia bagikan kepada sahabat penanya di luar Indonesia. Berkat sahabat penanya tersebut, surat-surat yang berisi pemikiran Kartini pun dapat dipublikasikan, dibaca banyak orang dan menjadi inspirasi untuk perempuan-perempuan di Indonesia.
Sumber:Â
E.M. Beekman. Kartini: Letters from a Javanese Feminist 1899-1902. 1984. The Massachusets Review, Vol 24, No. 4