Mohon tunggu...
Wisma Eka Nurcahyanti
Wisma Eka Nurcahyanti Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Badan Pusat Statistik Kota Madiun

Numpang lahir di Pacitan 1 April 1979. Saat ini tinggal di Kabupaten Madiun. Suka membaca dan ingin bisa menulis hal-hal yang bisa dinikmati diri sendiri dan pembacanya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

OSPEK dengan Kekerasan, Lagu Lama Aransemen Baru

18 September 2020   09:42 Diperbarui: 18 September 2020   09:53 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. pribadi, hasil screenshot channel YouTube TV One

Saat saya pulang kerja kemaren sore, anak sulung saya menyodorkan kepada saya sebuah tayangan di You Tube, tentang video OSPEK Mahasiswa Baru UNESA Surabaya. Dalam video itu terlihat sang mahasiswa baru dibentak bentak oleh seniornya karena yang bersangkutan tidak memakai ikat pinggang. Jika kawan-kawan ingin melihat versi lengkapnya silahkan mengunjungi kanal You Tube. Sudah ada banyak sekali akun yang mengunggahnya. Bahkan juga dari media-media maindstream dan televisi nasional. Salah satunya dapat dilihat di tautan berikut:


Saat menonton video tersebut saya jadi miris. Masih ada ya, yang beginian. Ingatan saya kembali ke masa-masa saya sekolah dulu. Waktu saya sekolah dulu, kegiatan ekstrakurikuler wajib dan pengenalan murid baru juga menjadi ajang yang sama. Tempat dimana sang senior menunjukkan kesenioritasan mereka. Saya masih ingat sekali, mungkin pelaku juga masih ingat, entah ya... atau mungkin ini hiburan buat mereka. Saat itu mata kami semua ditutup dengan kain dasi. Disuruh duduk, kemudian saya masih ingat kerah baju saya ditarik dari belakang, dan diguyur air dalamnya menggunakan entah teko atau selang. Dan kami tidak berani melawan.

Kemudian acara bentak-bentak. Wah, itu menjadi menu wajib. Ada senior  kami yang suaranya sama cempreng dengan senior unesa itu, meneriaki kami yang menurutnya berbuat kesalahan. Padahal ... orang tua kami yang setiap hari banting tulang mencarikan nafkah untuk kami makan, tidak pernah sekali pun memperlakukan kami seperti itu. Dahsyat emang yaa... hehehe... 

Ya sudahlah, itu sudah menjadi masa lalu. Semoga mbak atau mas senior saya yang dulu memperlakukan saya dan teman-teman saya seperti mainan itu mendapat pengampunan dari Tuhan.

Nah, jadi kasus OSPEK UNESA ini sebenarnya bukan baru pertama kali terjadi di Bumi Indonesia kita tercinta. Dari dulu praktek seperti ini sudah ada. Ya Alhamdulillah sekarang jadi viral sehingga mungkin bisa dilihat oleh para petinggi negeri ini. Seperti ini lho, pak, bu.... salah satu potret kelam pendidikan di negeri ini. Itu yang di UNESA bukan main-main lho fakultasnya. Fakultas Ilmu Pendidikan. Bisa dibayangkan seandainya lulusannya sudah mempunyai mindset no bentak no asik seperti ini, kalau nantinya menjadi pengajar, mau jadi apa murid-muridnya. 

Saya kemudian tertarik untuk melihat, apa sih tema OSPEK UNESA tahun ini. Setelah cari-cari di internet, saya menemukan temanya, yaitu: Menjadikan Mahasiswa Baru Fakultas Ilmu Pendidikan yang Tangguh, Berkarakter, kreatif, Inovatif, Kolaboratif dan Adaptif untuk UNESA Satu Langkah di Depan . Luar biasa ya, bagus sekali temanya. Tapi melihat prosesnya, sepertinya OSPEK ini akan menghasilkan tambahan tema yaitu menjadikan Mahasiswa Baru Fakultas Ilmu Pendidikan yang tahan bentak, tahan caci maki, dan menyimpan hasrat untuk meniru para senior mereka membentak dan mencaci maki adek-adek mahasiswa baru tahun berikutnya.

Saya berharap para petinggi negeri ini untuk turun tangan. Janganlah diam saja. Para mahasiswa baru ini, para murid SMP dan SMA baru ini, adalah aset bangsa. Buatlah mereka nyaman masuk dunia pendidikan. Jangan biarkan mereka mendapatkan perlakuan buruk dari senior yang nantinya akan mereka turunkan juga pada adek-adek kelas mereka. 

Ajang OSPEK, MOS, PRAMUKA, KIR atau apapun bentuknya, yang melibatkan senior di kampus atau sekolah menengah, harus mendapat supervisi yang ketat. Jika tidak sanggup, maka lebih baik tidak perlu diadakan. Jika ingin membuat mahasiswa atau murid baru mengetahui tentang kampus atau sekolah, cukup dibuatkan video pengenalan kampus/sekolah. Mungkin para senior bisa nampang di video itu, memberikan guidance kepada adek adeknya. Mana musholla, mana toilet, mana rektorat, bagaimana tata tertib ketemu dosen, bagaimana cara mengoperasikan PC di dalam lab, bagaimana cara mengerjakan tugas, submit paper atau jurnal, bagaimana tata tertib di kantin sekolah, apa tip dan trik lulus UAS dengan nilai sempurna dan lain sebagainya. Toh, anak sekarang pinter-pinter. Dikasih tutorial online saja sudah pasti ngerti. 

Ada salah satu komentar yang menyebutkan, ospek ini ga ada apa-apanya dibandingkan dengan ospek sekolah kedinasan. Nah, berarti para petinggi negara ini juga wajib lebih memperhatikan sekolah kedinasan.

Intinya, stop kekerasan lah. Banyak cara untuk bisa memintarkan siswa, tanpa harus melalui proses memberikan kekerasan baik verbal maupun non verbal kepada mereka. 

Salam MAAF-MAAF.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun