Nha tapi sekarang ini era 4.0 lho... generasinya generasi X. Kenapa tidak diberikan pilihan untuk belajar berwirausaha yang lebih kekinian. Misalnya, belajar coding. Membuat aplikasi yang diaplot di playstore. Blogging, vlogging. Belajar desain grafis, buat ntar bisa jual jasa menjadi desainer kartu undangan pernikahan digital. Atau produksi dan marketing ramuan minuman ala-ala yang lagi ngetrend di sosial media. Tentunya para siswa yang saat ini hampir semuanya familiar dengan gadget, akan lebih tertantang dan yang pasti mau mengerjakannya secara mandiri.
Miara ayam atau lele... okelah, mungkin maksudnya baik, memberi tugas yang 'gampang'. Tapi kalau semuanya disamakan, suruh miara ayam atau lele, bagaimana dengan yang tinggal di perumahan. Bagaimana dengan siswa yang tidak familiar dengan acara penimpalan telek. Bukannya ini akan menjadi pekerjaan tambahan untuk orang tua. Seperti Bu Anna dan ibu ibu lainnya. Pekerjaan tambahan yang tidak ringan lho, setiap hari. Dan spesial untuk ayam, jika tinggal di perumahan, akan menjadi bahan perseteruan dengan tetangga. Hehehe...
Huaaaaahhhhmmmm...
Bu Anna menguap. Jam sudah menunjukkan pukul 12.00 malam. Harus segera istirahat. Kondisi harus fit, gaesss... karena besok pulang kerja mesti gerilya lagi buat nyari bibit lele. Demi Mas Bagus kesayangan David Mangkuprojo.
Kewirausahaan tradisional versus kewirausahaan kekinian. Mungkin itu akan menjadi tema mimpi Bu Anna malam ini.
#ceritakeluargabuanna