Mohon tunggu...
Bude Binda
Bude Binda Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Langkah kecil kita mengubah dunia. Berpuisi di Http://jendelakatatiti.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Berpikir "Out of the Box"

4 Juli 2012   13:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:17 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Bude Binda

"Masa Minggu kok ke Puskesmas?", itu pertanyaan heran dari Bu Puji bulikku mendengar Bulik Wiwi yang belum datang ke arisan keluarga karena sedang ke Puskesmas. "Mungkin ke bidan Bu, bidan kan ada yang jaga, gantian selalu ada selama 24 jam".

Akhirnya bulik Wiwi datang juga walau terlambat, penasaran kami pun terjawab, ternyata bulik giginya sakit dan periksa gigi ke perawat gigi yang  tinggal di rumah dinas, di komplek Puskesmas. "Mbak Tusi kan tinggalnya di belakang Puskesmas, ya tadi saya ditanya mau ke mana jawab ke Puskeskas biar gampang".

Di kantor, teman saya ada yang cerita tentang adik seorang rekan kerja yang sedang disunat. "Bukannya adik Bu Rus perempuan, kok ada yang disunat?". "Adik Bu Rus dua Bu, satu perempuan, satu laki-laki". "O, begitu, tahu saya hanya yang jadi guru bahasa Inggris itu".

Nah pernahkan Anda mengalami hal itu, belum tahu dengan jelas tapi sudah menyangkal dulu pernyataan dari teman bicara kita? Kadang ada fakta yang disodorkan kepada kita, tak perlu dibantah, namun kita masih juga menyangkal fakta yang jelas-jelas tak perlu diragukan lagi.

Bagi saya masuk akal saja ke Puskesmas hari Minggu, bisa jadi periksa ke bidan atau menengok orang yang mau melahirkan. Faktanya ada yang sedang pergi ke Puskesmas hari Minggu. Setelah orangnya datang toh bisa ditanya kok hari Minggu ke Puskesmas.

Demikian juga  pernyataan seseorang yang adiknya sunatan, ya itu fakta mengapa diragukan kalau dia punya adik laki-laki, karena kita hanya kenal dengan adiknya yang perempuan?

Nggak  penting banget ya? Tapi saya kadang merasa kita perlu berpikir yang jangan hanya linier saja, kalau begitu ya begini. Padahal ada kemungkinan yang di luar perkiraan kita atau pengetahuan kita.

Termasuk kalau ingin jadi orang kreatif nasehatnya mau berpikir "out of the box" seperti saran seorang wirausahawan muda yang kreatif. Bahkan kalau perlu kita mau mengubah kebiasaan dengan memakai arloji di tangan kanan misalnya, jika biasa memakai di tangan kiri.

Jadi, jangan buru-buru menyimpulkan atau menentang, atau meragukan fakta yang disampaikan pada kita. Cobalah menerima fakta itu sebagai kebenaran dan nanti akan terjawab juga keheranan kita. berpikirlah terbuka, sebagaimana wajar orang sakit pergi ke Puskesmas walau hari Minggu, karena ternyata di rumah  dinas puskesmas ada perawat gigi yang tinggal di sana dan mau melayani pengobatan di hari Minggu. Akur kan........?

BUDE BINDA

Rabu, 4 Juli 2012

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun