Mohon tunggu...
JENAR
JENAR Mohon Tunggu... Penulis & Dakwah -

MAJLIS TA'LIM

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Syafaat/Permohonan Ampun

10 Maret 2017   15:24 Diperbarui: 10 Maret 2017   15:39 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

TAUSIAH MAJLIS TA'LIM MATHLA'IL FAJAR KAMIS 09 MARET 2017 ( 21.00 Wib - 24.00 Wib ) :

Alkisah umat manusia di hari akhir pergi mencari Syafaat ( Permohonan Ampun  ), mereka mencari Nabi Adam, memohon kepada Nabi Adam untuk mendapatkan Syafaat, setelah bertemu Nabi Adam, umat menyampaikan permohonan untuk dapat diberi syafaat, Nabi Adam terdiam lalu menjawab, AKU TAK BISA MEMBERI SYAFAAT, umat manusia terdiam dan sedih, selanjutnya umat mencari Nabi Nuh, setelah bertemu Nabi Nuh, umat menyampaikan permohonan untuk diberi Syafaat, Nabi Nuh pun terdiam dan Menjawab sama dengan apa yg disampaikan Nabi Adam, umat manusia pun terdiam dan semakin sedih.

Dalam keadaan sedih dan  ketakutan akan siksa api neraka, umat manusia kembali berjalan tak tentu arah, diperjalan seorang umat berkata, " mari kita mencari Nabi lainnya, untuk memohon Syafaat, tak ada satu orang pun  yang menjawab, mereka hanya mengiakan dalam hati dan berjalan untuk mencari Nabi lainnya, diperjalanan yang membingungkan akhirnya mereke bertemu dengan Nabi Yusuf, pada saat bertemu, umat manusia menyampaikan kepada Nabi Yusuf, sama seperti yang mereka sampaikan kepada ke dua Nabi sebelumnya, Nabi Yusuf pun menjawab dengan kesedihan, sama seperti apa yang disampaikan dua Nabi sebelumya, AKU TAK BISA MEMBERI SYAFAAT.

Umat semakin terdiam, kesedihan dan rasa putus asa mulai merasuki perasaan umat, beberapa umat berlari tak tentu arah, ada juga yang diam dan menangis, mereka membayangkan siksa api neraka yang sangat menyakitkan, dalam keadaan sedih, bingung dan rasa putus asa, Umat melihat  sosok yang sedang diam memperhatikan, sambil bertasbih mengagungkan Allah SWT, dengan sepontan Umat langsung mendekat, mereka mencoba mengetahui siapakah yang sedang memperhatikan mereka sambil bertasbih, betapa kagetnya mereka, setelah mengetahui sosok yang sedang memperhatikan mereka, sambil bertasbih, Beliau adalah Baginda rosul Nabi Muhammad SAW, kembali muncul harapan dihati umat  untuk mendapat Syafaat.

Umat duduk berjajar rapi, seolah olah ada yang memerintah, Umat duduk dihadapan Nabi Muhammad SAW, Nabi yang sedari tadi sudah memperhatikan umat, mengucapkan salam serentak umat menjawab salam Nabi, penuh keharuan dan harapan.

Setelah salam dijawab, Nabi terdiam sebentar lalu bertanya kepada Umat, apa yang sedang mereka lakukan, Umat pun menjawab, bahwa mereka sedang mencari Syafaat, mereka pun bercerita, mereka sudah bertemu Nabi lainnya, dan memohon untuk diberi Syafaat, namun tidak ada satupun yang bisa memeberi Umat Syafaat.

Selanjutnya Umat menyampaikan permohonan Kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, Umat memohon syafaat, setelah Umat menyampaikan permohonannya Nabi menitikan air mata mendengar permohonan Umat, Nabi menyampaikan kepada Umat, apa yang aku lakukan sedang memohon Syafaat keapada Allah SWA untuk umatku sambil megagungkan Allah SWA, Umat pun menangis haru, mengetahui hal tersebut, mereka sangat bahagia, mengingat Baginda Nabi selalu mengingat Umatnya, mereka berdzikir mengagungkan nama Allah SWA bersama Nabi untuk mendapatkan syafaat, Amin.

Dari Abu Hurairah r.a beliau menuturkan :

bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi was sallam bersabda, “Setiap Nabi alaihis salam memiliki doa yang mustajab, maka setiap nabi telah menggunakan doa tersebut. Dan aku menyimpannya sebagai syafa’at bagi ummatku, kelak di hari kiamat. Maka, syafa’at tersebut Insya Allah akan didapati oleh setiap orang dari umatku yang wafat dalam keadaan tidak menyekutukan Allah ta’ala dengan suatu apapun.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun