Mohon tunggu...
Jemima Inspire
Jemima Inspire Mohon Tunggu... lainnya -

Seorang Pembelajar....

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kesempatan Dan Pilihan

20 Oktober 2010   07:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:16 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Ada banyak orang yang setelah memilih untuk meraih suatu kesempatan, dia menyesali pilihannya itu. Hidup ini penuh dengan ketidak sempurnaan.Karenanya, jika kita memilih sesuatu maka kita akan selalu menjumpai ketidak sempurnaan dalam pilihan kita itu. Lalu bagaimana kita bisa memilih ketidak sempurnaan dengan cara yang sempurna? Ketika kita bertemu dengan kesempatan-kesempatan dalam hidup. Maka kita sekaligus dihadapkan pada pilihan-pilihan. Ketika kita berada pada suatu tempat pada saat yang tepat, itu adalah sebuah kesempatan. Ketika kita bertemu dengan pekerjaan atau rekan-rekan kerja, itupun adalah kesempatan, bukan pilihan. Ketika kita memutuskan untuk mencintai pekerjaan dan teman-teman kita, maka itu adalah pilihan. Saat kita bertemu dengan seseorang yang menarik dan menyenangkan, itupun juga kesempatan, bukan pilihan. Jika kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, itu adalah pilihan. Memilih untuk mencintainya bahkan saat kita mengetahui ada orang lain yang lebih menarik, lebih pandai, lebih kaya. Itulah pilihan. Pilihan kita itu tidak sempurna. Pekerjaan, teman-teman dan pasangan hidup memiliki kelemahan, kekurangan dan ketidak sempurnaan dalam wujud yang mencengangkan yang terkadang tidak kita duga sebelumnya. Percayalah bahwa ketidak terdugaan ini adalah Anugerah. Sesuatu yang tersimpan yang disiapkan untuk kita sejak semula, sebelum kita memutuskan untuk memilihnya. Untuk memilih ketidak sempurnaan itu, perlu cara yang sempurna untuk menghasilkan pilihan yang tepat. Cara memilih yang sempurna yaitu dengan hati yang “ikhlas”. Bersiap menghadapi ketidak terdugaan dengan “ikhlas”. Yakini bahwa tidak ada yang salah, kita hanya sedang belajar dalam hidup. Walaupun seolah pilihan yang kita buat adalah sebuah kesalahan, pandanglah itu bukan sebagai kesalahan, tetapi sebuah pembelajaran dalam hidup. Belajar seringkali diikuti dengan kegagalan-kegagalan, tetapi itu yang menjadikan kita pribadi yang lebih baik, bukan sempurna, tetapi lebih baik. Itulah sebabnya ketidak terdugaan menjadi suatu Anugerah. Entah itu ketidak terdugaan yang lebih baik dari dugaan kita ataupun yang lebih buruk dari dugaan kita, itu semua adalah Anugerah saat kita menghadapi dengan “ikhlas”. Memilih dengan hati yang “ikhlas”, yang siap dengan segala ketidak sempurnaan, adalah cara yang sempurna untuk memilih.  Salam.. _/|_


Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun